Berita NTB
MATARAM, Sasambonewa.com,- Anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Persatuan Pembangun TGH.Hazmi Hamzar yang juga pimpinan Yayasan Maroqittaklimat Mamben Lombok Timur ini mendukung langkah Pemerintah yakni Kementrian Pendidikan untuk melakukan lima hari belajar,namun dengan syarat kelas sore dihapus di sekolah Negeri.
Ia menyebutkan bahwa selama ini dengan kebijakan sebelumnya ,bahwa sekolah negeri membolehkan kelas sore, sangat merugikan sekolah swasta."Jadi dengan adanya lima hari belajar ini Memberikan angin segar bagi swasta. Kita mendukung dengan syarat kelas sore ditiadakan di sekolah negeri,"terangnya.
Dengan mengeluarkan jadwal pelajaran agama di kurikulum tetapi memasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, disebut Hazmi sangat bagus."Sangat bagus ,jadi kalau saya bukan masalah lima hari belajar ,tetapi selama ini banyak gedung-gedung yang kosong akibat kebijakan jam sore,"ungkapnya.
Selama ini , sekolah negeri lah yang melanggar aturan dengan tetap menggelar kelas sore." Kalau ini bukti keserakahan sekolah negeri.
Ini sekolah neg eri yang melanggar aturan.Stop negeri menerima sip sore."tutupnya.
Sebelumnya dibeberapa media Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kebijakan agar siswa belajar selama lima hari dalam sepekan tidak akan mematikan pendidikan informal lain seperti Madrasah. Ia mengatakan belajar 8 jam sehari bukan berarti akan menghabiskan waktu belajar seharian itu di dalam kelas. Ipr
DPRD NTB Dukung 5 Hari Sekolah
MATARAM, Sasambonewa.com,- Anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Persatuan Pembangun TGH.Hazmi Hamzar yang juga pimpinan Yayasan Maroqittaklimat Mamben Lombok Timur ini mendukung langkah Pemerintah yakni Kementrian Pendidikan untuk melakukan lima hari belajar,namun dengan syarat kelas sore dihapus di sekolah Negeri.
Ia menyebutkan bahwa selama ini dengan kebijakan sebelumnya ,bahwa sekolah negeri membolehkan kelas sore, sangat merugikan sekolah swasta."Jadi dengan adanya lima hari belajar ini Memberikan angin segar bagi swasta. Kita mendukung dengan syarat kelas sore ditiadakan di sekolah negeri,"terangnya.
Dengan mengeluarkan jadwal pelajaran agama di kurikulum tetapi memasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, disebut Hazmi sangat bagus."Sangat bagus ,jadi kalau saya bukan masalah lima hari belajar ,tetapi selama ini banyak gedung-gedung yang kosong akibat kebijakan jam sore,"ungkapnya.
Selama ini , sekolah negeri lah yang melanggar aturan dengan tetap menggelar kelas sore." Kalau ini bukti keserakahan sekolah negeri.
Ini sekolah neg eri yang melanggar aturan.Stop negeri menerima sip sore."tutupnya.
Sebelumnya dibeberapa media Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan kebijakan agar siswa belajar selama lima hari dalam sepekan tidak akan mematikan pendidikan informal lain seperti Madrasah. Ia mengatakan belajar 8 jam sehari bukan berarti akan menghabiskan waktu belajar seharian itu di dalam kelas. Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar