Berita NTB
Fulday Scool Merupakan Pemaksaan Terhadap Siswa
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com - Rencana pemberlakuan Fulday Scool bagi lemabag
penididkan mendapat penolakan dari sejumlah pihak, salah satunya dari
Kementerian Agama Lombok Tengah. Kepala Seksi Madrasah, Hambali mengatakan,
pemberlakuan fulday merupakan langkah keliru. Semua itu sama dengan pemaksaan
terhadap siswa.
Dengan adanya kebijakan tersebut, para siswa akan dipaksa
belajar selama 8 jam per hari. Sementara untuk belajar secara terus menerus,
memory otak anak hanya mampu bertahan 3 jam.
Ia khawatir, dengan adanya aturan tersebut siswa tidak
maksimal dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Selain itu pihaknya juga menyotoyi rencana penghapusan
pelajaran agama oleh pemerintah pusat. Ia menilai rencana tersebut merupakan
upaya melemahkan madrasah.
Dengan perkembangan zaman saat ini, keberadaan
pelajaran agama di kurikulum seharusnya ditambah, bukan malah ditiadakan.
Karena bagaimanapun juga pengetahuan agama merupakan benteng bagi generasi muda
dalam melindungi diri dari hal-hal negativ. Oleh karena itu pihaknya berharap
agar rencana tersebut ditinjau kembali. “Yang jelas jangan asal buat
kebijakan,” pungkasnya |wis
Via
Berita NTB
Posting Komentar