Berita NTB
Pengembang Perumahan Bikin PDAM Pusing
Lombok Tengah, sasambonews.com- Industri property di Lombok Tengah
berkembang pesat. Hampir
setiap sudut-sudut kota terdapat bangunan perumahan
perumahan baru yang dilakukan oleh pengembang. Tidak terkecuali di Kabupaten
Lombok Tengah. Perkembangan Kota yang sedemikian pesat memang menjadi salah
satu magnet bagi developer untuk melakukan investasi di bidang property karena
itu tidak sedikit dari pengembang yang membangun perumahan perumahan rakyat
yang jumlahnya cukup banyak.
Lutfie |
Di Kota Praya sendiri belasan
perumahan rakyat berbagai tipe dibangun dilahan lahan yang produktif.
Pembangunan perumahan minimalis untuk rakyat berkelas maupun rakyat miskin
terus dibangun oleh investor, padahal yang pusing dari banyaknya pengembang
perumahan itu adalah pihak PDAM sendiri. Pihak PDAM dituntut untuk dapat
melayani air bersih bagi penghuni perumahan tersebut padahal kondisi air bersih
di Lombok Tengah belumlah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal.
“Sekarang saja kita belum berani melakukan pemasangan baru karena kita masih
terkendala dengan air dan jaringan, kita masih dalam tahap pembenahan, apalagi
mau memasang baru untuk perumahan, saya rasa kita belum bisa melayaninya
sementara ini” kata Kepala UPT PDAM Praya L.M.Lutfie di kantornya.
Dia mengaku sudah sangat banyak
pengembang perumahan rakyat itu yang meminta agar komplek perumahan tersebut
dipasangi jaringan air bersih, namun pihaknya belum bisa melayaninya mengingat
pihaknya sedang melakukan pembenahan disegala lini sesuai dengan instruksi
jajaran direksi.
Direktur Teknik PDAM L.Sukemi
Aliantara mengatakan pembangunan perumahan yang marak terjadi belakangan ini
sudah pasti akan berdampak kepada PDAM. Pihak Pengembangn tentu mendesak PDAM
untuk melayani air bersih ke perumahannya sementara mereka tidak menyadari
bahwa kondisi air sangat menyulitkan PDAM untuk dapat melayani para pengembang
tersebut.
Kemi menyebutkan seharusnya sebelum
membangun, pihak pengembang berkoordinasi dengan PDAM terlebih dahulu
menyangkut posisi bangunan atau lahan yang digunakan untuk perumahan sebab
posisi penting dalam rangka pelayanan air bersih. “Kalau posisinya terlalu
tinggi maka kita akan kesulitan mengalirkan air bersih, termasuk juga ada tidak
jaringan pipa ke wilayah tersebut, kalau tidak maka kita akan pasang jaringan
dan PDAM tak punya biaya untuk itu, harus minta ke Pemda dananya” ungkapnya.
Untuk itulah kepada investor, pengembang agar
berkoodinasi dahulu dengan PDAM terkait dengan lahan yang digunakan untuk
perumahan, terkecuali jika perumahan tersebut mengharapkan air bawah tanah
untuk kebutuhan air bersihnya. am
Via
Berita NTB
Posting Komentar