Berita NTB
UPT PDAM Janapria Buka Layanan On Call 24 Jam
Lombok Tengah, sasambonews.com- Pemberian Pelayanan prima bagi konsumen mutlak dilakukan oleh setiap lembaga pemerintah maupun non pemerintah agar konsumen mendapatkan hak mendapatkan pelayanan setelah kewajibannya dipenuhi. Seperti yang yang menjadi moto dari PDAM Lombok Tengah yakni memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen atau masyarakat. Oleh karena itu untuk mewujudkan pelayanan prima tersebut semua elemen dalam tubuh PDAM digerakkan baik ditingkat pusat maupun di masing masing unit pelaksana teknis ditingkat kecamatan.
Seperti halnya UPT PDAM Kecamatan Janapria. Unit ini terus berupaya memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada konsumen dengan cara meningkatkan pelayanannya. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki atau melakukan pembenahan baik sumberdaya manusianya dalam hal ini kinerja karyawannya maupun juga sistim jaringan distribusinya termasuk juga materialnya seperti halnya pipanisasinya.
Kepala UPT PDAM Kecamatan Janapria H.Ahmad Faoza SE mengatakan saat ini pihaknya sudah membuka layanan pengaduan kepada masyarakat melalui handphone. “Agar masyarakat cepat mendapatkan respons atas pengaduannya, kita buka layanan 24 jam on call maupun on SMS untuk semua handphone milik karyawan” katanya di kantor UPT PDAM Janapria belum lama ini.
Menurutnya tidak hanya on call dan on SMS untuk layanan pengaduan atas gangguan masyarakat semata akan tetapi juga dapat digunakan untuk membantu PDAM menginformasikan titik kebocoran sehingga dapat segera ditangani oleh petugas. “Tidak ada yang boleh matikan HP termasuk saya sendiri, harus standbye on 24 jam sehingga kapanpun masyarakat membutuhkan layanan, kita sudah siap, kalaupun tidak bisa pada malam itu, pai sudah kita layani pegaduannya itu” jelasnya.
Dia berharap masyarakat dapat meminta nomor hand phone milik karyawan dan karyawatinya agar sewaktu waktu dibutuhkan bisa dihubungi. Terhadap karywannya yang tidak cepat respons dan kerap sulit dihubungi, agar memberitahukan dirinya ataupun datang ke kantor agar menjadi atensi pimpinan. “Kita ini adalah pelayanan masyarakat, maka kita harus benar benar serius memberikan pelayanan, namun kita juga berharap setelah kita memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen juga harus memenuhi kewajiban yang dibebankan oleh PDAM” jelasnya.
Sejauh ini menurut Kepala UPT, pelayanan air bersih secara umum masih normal kendati demikian ada wilayah yang masih kurang mendapatkan layanan 24 jam yakni sebanyak 121 konsumen di wilayah Janapria, Pendem dan Durian. Ada juga 18 SR yang sama sekali tidak mendapatkan layanan air bersih yakni di wilayah Pendem.
Diakuinya hampir seluruh Desa sudah mendpatkan layanan air bersih terkecuali di Desa Lekor sama sekali belum mendapatkan layanan air besih PDAM.
Untuk kebocoran, pihaknya sudah bisa mengatasi kebocoran itu sebanyak 106 titik selama 3 bulan. Kebocoran tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya usia pipa, tergilas kendaraan termasuk juga adanya unsure kesengajaan dari masyarakat khususnya oknum petani tembakau. “Musim tembakau memang rawan, beberapa titik pipa kita pernah dibocorkan untuk mengairi tanaman, karena itu sekarang ini kita mulai waspada” jelasnya.
Selain focus kepada pembenahan jaringan dan layanan gangguan, pihaknya juga intensif melakukan penagihan terhadap tunggakan rekening air tersebut. Dari 2672 SR tunggakannya sebesar 230.179.104 DSR dan 97.913.376 DRD. “Terus kita tekan angka kemacetan atau tunggakan dan Alhamdulillah tunggakan it uterus berkurang, kita berharap konsumen segera melunasi tunggakannya jika tidak kita lakukan pemutusan” tegasnya.xx
Seperti halnya UPT PDAM Kecamatan Janapria. Unit ini terus berupaya memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada konsumen dengan cara meningkatkan pelayanannya. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki atau melakukan pembenahan baik sumberdaya manusianya dalam hal ini kinerja karyawannya maupun juga sistim jaringan distribusinya termasuk juga materialnya seperti halnya pipanisasinya.
Kepala UPT PDAM Kecamatan Janapria H.Ahmad Faoza SE mengatakan saat ini pihaknya sudah membuka layanan pengaduan kepada masyarakat melalui handphone. “Agar masyarakat cepat mendapatkan respons atas pengaduannya, kita buka layanan 24 jam on call maupun on SMS untuk semua handphone milik karyawan” katanya di kantor UPT PDAM Janapria belum lama ini.
Menurutnya tidak hanya on call dan on SMS untuk layanan pengaduan atas gangguan masyarakat semata akan tetapi juga dapat digunakan untuk membantu PDAM menginformasikan titik kebocoran sehingga dapat segera ditangani oleh petugas. “Tidak ada yang boleh matikan HP termasuk saya sendiri, harus standbye on 24 jam sehingga kapanpun masyarakat membutuhkan layanan, kita sudah siap, kalaupun tidak bisa pada malam itu, pai sudah kita layani pegaduannya itu” jelasnya.
Dia berharap masyarakat dapat meminta nomor hand phone milik karyawan dan karyawatinya agar sewaktu waktu dibutuhkan bisa dihubungi. Terhadap karywannya yang tidak cepat respons dan kerap sulit dihubungi, agar memberitahukan dirinya ataupun datang ke kantor agar menjadi atensi pimpinan. “Kita ini adalah pelayanan masyarakat, maka kita harus benar benar serius memberikan pelayanan, namun kita juga berharap setelah kita memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen juga harus memenuhi kewajiban yang dibebankan oleh PDAM” jelasnya.
Sejauh ini menurut Kepala UPT, pelayanan air bersih secara umum masih normal kendati demikian ada wilayah yang masih kurang mendapatkan layanan 24 jam yakni sebanyak 121 konsumen di wilayah Janapria, Pendem dan Durian. Ada juga 18 SR yang sama sekali tidak mendapatkan layanan air bersih yakni di wilayah Pendem.
Diakuinya hampir seluruh Desa sudah mendpatkan layanan air bersih terkecuali di Desa Lekor sama sekali belum mendapatkan layanan air besih PDAM.
Untuk kebocoran, pihaknya sudah bisa mengatasi kebocoran itu sebanyak 106 titik selama 3 bulan. Kebocoran tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya usia pipa, tergilas kendaraan termasuk juga adanya unsure kesengajaan dari masyarakat khususnya oknum petani tembakau. “Musim tembakau memang rawan, beberapa titik pipa kita pernah dibocorkan untuk mengairi tanaman, karena itu sekarang ini kita mulai waspada” jelasnya.
Selain focus kepada pembenahan jaringan dan layanan gangguan, pihaknya juga intensif melakukan penagihan terhadap tunggakan rekening air tersebut. Dari 2672 SR tunggakannya sebesar 230.179.104 DSR dan 97.913.376 DRD. “Terus kita tekan angka kemacetan atau tunggakan dan Alhamdulillah tunggakan it uterus berkurang, kita berharap konsumen segera melunasi tunggakannya jika tidak kita lakukan pemutusan” tegasnya.xx
Via
Berita NTB
Minta tolong kilometer air kmi di melati desa sabavdi pipa besinya lok air dtg dia merembes air dari sana jadi perlu dibetulin kr klo tdk pmbyrn kmi membengkakbtrus
BalasHapus