Berita NTB
Olahraga
Singapura, sasambonews.com - Lombok Tengah bahkan Indonesia patut berbangga hati dengan keberhasilan putra putrinya mengharumkan nama daerah dan nama bangsa dan negara atas pretasinya dibidang olah raga. Adalah Anggun Yolanda gadis remaja asal Lingkungan Tengari Kelurahan Praya Kecamatan Praya yang berhasil membawa Lombok Tengah dan NTB pada kejuaraan panjat tebing di Jember. Kini siswi SMA tersebut akan mewakili Indonesia dikejuaraan yang sama di Singapura tingkat Asean.
Atas Prestasi yang luar biasa itu, Putri ke dua pasangan Samsul Hadi dengan Mariama staf di Bagian Umum
Setda Lombok Tengah nama Yolanda tidak hanya dikenal di Indonesia namun juga
dikenal di Internasional.
Bupati Lombok Tengah H.Suhaili menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih oleh Yolanda itu. "Alhamdulillah, berkibar Lombok Tengah, semain tersiar nama Lombok Tengah terlebih lagi nama Tengari terdengar di luar, ini luar biasa" ungkapnya.
Dia mengakui putra putri Lombok Tengah dalam dunia olah raga cukup diperhitungkan meskipun diakui banyak dari atlet Lombok Tengah yang berlatih secara mandiri dan otodidak.Meski Bupati Lombok Tengah menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Anggun Yolanda, tidak demikian bagi Yolanda sendiri.
Ditemui Usai meraih emas pada kejuaraan Bolder Internasional Women NUS Bolderactiv Singapura 2017 , Yolanda mengungkapkan segala unek uneknya mulai dari kesuksesannya meraih medali emas di Singapura sampai dengan minimnya perhatian pemerintah daerah maupun cabang olah raga Persatuan Panjat Tebing Indonesia yang selama ini bernaung bagi para atlet atau penggemar olah raga ekstrim ini.
Dengan mata berkaca kaca campur baur antara senang dans edih, Anggun mengakui untuk meraih prestasi seperti sekarang ini tidaklah mudah. Perjuangannya untuk mengharumkan nama Lombok Tengah dan NTB bahkan Indonesia cukup berat. Dukungan doa dari teman sahabat dan khususnya orang tua menjadi motor penggerak jiwanya untuk terus bertekad mempersembahkan yang terbaik bagi negerinya walaupun harus berjuang sendiri membiayai diri sendiri dari saku celananya. Selama ini dia mengaku berlatih tanpa ada pelatih khusus akan tetapi menumpang dari pelatih dari atlet lain di luar Lombok Tengah seperti di Lombok Timur dan Mataram.
Kendati demikian dia tidak menampik adanya dukungan dari pemerintah daerah walaupun hanya seorang Wakil Bupati Lombok Tengah sendiri sementara dari Dinas Instansi terkait, organisasinya tidah ada. “Hanya Wabuplah yang peduli kepada saya. Walaupun jumlahnya tidak banyak namun kepedulian itulah yang membuat saya bersemangat” jelasnya.
Olah Raga Panjat Tebing selama ini dinilai kurang diperhatikan. Disamping fasilitas yang sangat minim, sarana prasarana olah raga ekstrim ini kurang memadai. Anggaran dana untuk pembinaan cabor ini nyaris tidak ada sama sekali. Ibarat pepatah, Besar Pasak dari Tiang, ambisi untuk meraih prestasi sebanyak banyaknya dan setinggi tingginya untuk mengharumkan nama daerah bangsa dan negara ini namun tidak didukung oleh sarana dan pasilitas yang layak serta dana yang sangat terbatas. Jika kondisi ini tetap dipertahankan maka jangan heran kalau tidak ada lagi anak anak muda Lombok Tengah yang mau menggeluti olah raga ini. Kalaupun ada tentu akan memilih daerahyang mau memperhatikannya. “Saya yakini tidak akan ada lagi atlet Panjat tebing yang muncul setelah saya, saya mungkin yang terakhir menjadi atlet panjat tebing, setelah itu tidak ada lagi” ungkapnya lirih.
Anggun Yolanda mahasiswi Unram adalah satu satunya atlet Lombok Tengah yang berhasil melangkah hingga ke tingkat internasional setelah melibas habis para atlet nasional.Pada kejuaraan panjat Tebing Asean Di Singapura, Anggun berhasil meraih emas setelah mengalahkan atlet tuan rumah Choy Xin Ying dan Ye Yun Jie, Yu Wai Ping asal Hongkong.
Anggun berharap kedepan agar sarana dan prasarana pendukung olah raga ini baik menyangkut fasilitas maupun anggaran dana bisa lebih diperhatikan baik oleh pemerintah daerah maupun oleh organisasi PPTI Kabupaten Lombok Tengah.
Anggun berpesan diakhir wawancara agar anak anak Lombok Tengah tidak putus asa meskipun saran dan prasaran serta fasilitas sangat minim. Teruslah berlatih dengan panuh semangat karena sesungguhnya dengan semangat yang kuat tanpa dukungan dan adari pemerintah daerah dan organisasinya dia mampu membuktikan kepada dunia sebagai jawara panjat tebing sejagat. Amr.
Anggun Yolanda Atlet Panjat Tebing, Minim Dukungan, Juara ASEAN
Singapura, sasambonews.com - Lombok Tengah bahkan Indonesia patut berbangga hati dengan keberhasilan putra putrinya mengharumkan nama daerah dan nama bangsa dan negara atas pretasinya dibidang olah raga. Adalah Anggun Yolanda gadis remaja asal Lingkungan Tengari Kelurahan Praya Kecamatan Praya yang berhasil membawa Lombok Tengah dan NTB pada kejuaraan panjat tebing di Jember. Kini siswi SMA tersebut akan mewakili Indonesia dikejuaraan yang sama di Singapura tingkat Asean.
Yolanda diapit atlet Singapura peraih Perak dan Prunggu |
Bupati Lombok Tengah H.Suhaili menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih oleh Yolanda itu. "Alhamdulillah, berkibar Lombok Tengah, semain tersiar nama Lombok Tengah terlebih lagi nama Tengari terdengar di luar, ini luar biasa" ungkapnya.
Dia mengakui putra putri Lombok Tengah dalam dunia olah raga cukup diperhitungkan meskipun diakui banyak dari atlet Lombok Tengah yang berlatih secara mandiri dan otodidak.Meski Bupati Lombok Tengah menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Anggun Yolanda, tidak demikian bagi Yolanda sendiri.
Ditemui Usai meraih emas pada kejuaraan Bolder Internasional Women NUS Bolderactiv Singapura 2017 , Yolanda mengungkapkan segala unek uneknya mulai dari kesuksesannya meraih medali emas di Singapura sampai dengan minimnya perhatian pemerintah daerah maupun cabang olah raga Persatuan Panjat Tebing Indonesia yang selama ini bernaung bagi para atlet atau penggemar olah raga ekstrim ini.
Dengan mata berkaca kaca campur baur antara senang dans edih, Anggun mengakui untuk meraih prestasi seperti sekarang ini tidaklah mudah. Perjuangannya untuk mengharumkan nama Lombok Tengah dan NTB bahkan Indonesia cukup berat. Dukungan doa dari teman sahabat dan khususnya orang tua menjadi motor penggerak jiwanya untuk terus bertekad mempersembahkan yang terbaik bagi negerinya walaupun harus berjuang sendiri membiayai diri sendiri dari saku celananya. Selama ini dia mengaku berlatih tanpa ada pelatih khusus akan tetapi menumpang dari pelatih dari atlet lain di luar Lombok Tengah seperti di Lombok Timur dan Mataram.
Kendati demikian dia tidak menampik adanya dukungan dari pemerintah daerah walaupun hanya seorang Wakil Bupati Lombok Tengah sendiri sementara dari Dinas Instansi terkait, organisasinya tidah ada. “Hanya Wabuplah yang peduli kepada saya. Walaupun jumlahnya tidak banyak namun kepedulian itulah yang membuat saya bersemangat” jelasnya.
Olah Raga Panjat Tebing selama ini dinilai kurang diperhatikan. Disamping fasilitas yang sangat minim, sarana prasarana olah raga ekstrim ini kurang memadai. Anggaran dana untuk pembinaan cabor ini nyaris tidak ada sama sekali. Ibarat pepatah, Besar Pasak dari Tiang, ambisi untuk meraih prestasi sebanyak banyaknya dan setinggi tingginya untuk mengharumkan nama daerah bangsa dan negara ini namun tidak didukung oleh sarana dan pasilitas yang layak serta dana yang sangat terbatas. Jika kondisi ini tetap dipertahankan maka jangan heran kalau tidak ada lagi anak anak muda Lombok Tengah yang mau menggeluti olah raga ini. Kalaupun ada tentu akan memilih daerahyang mau memperhatikannya. “Saya yakini tidak akan ada lagi atlet Panjat tebing yang muncul setelah saya, saya mungkin yang terakhir menjadi atlet panjat tebing, setelah itu tidak ada lagi” ungkapnya lirih.
Anggun Yolanda mahasiswi Unram adalah satu satunya atlet Lombok Tengah yang berhasil melangkah hingga ke tingkat internasional setelah melibas habis para atlet nasional.Pada kejuaraan panjat Tebing Asean Di Singapura, Anggun berhasil meraih emas setelah mengalahkan atlet tuan rumah Choy Xin Ying dan Ye Yun Jie, Yu Wai Ping asal Hongkong.
Anggun berharap kedepan agar sarana dan prasarana pendukung olah raga ini baik menyangkut fasilitas maupun anggaran dana bisa lebih diperhatikan baik oleh pemerintah daerah maupun oleh organisasi PPTI Kabupaten Lombok Tengah.
Anggun berpesan diakhir wawancara agar anak anak Lombok Tengah tidak putus asa meskipun saran dan prasaran serta fasilitas sangat minim. Teruslah berlatih dengan panuh semangat karena sesungguhnya dengan semangat yang kuat tanpa dukungan dan adari pemerintah daerah dan organisasinya dia mampu membuktikan kepada dunia sebagai jawara panjat tebing sejagat. Amr.
Via
Berita NTB
Posting Komentar