Berita NTB
Politik
Masyarakat Minta Bupati Tarik Motor Dinas Trail DPRD
Lombok Tengah, sasambonews.com- Apa kabarnya sepeda motor dinas Trail milik DPRD Lombok Tengah ?. Sampai saat ini belum diketahui kondisi sepeda motor yang dibeli ratusan juta rupiah tersebut, yang tahu hanya anggota DPRD Lombok Tengah itu sendiri.
Sepeda motor Trail itu dibeli oleh uang negara tahun 2016 lalu. Menurut dewan sepeda motor itu dibeli untuk mempermudah anggota dewan menemui konstituennya. Namun apakah benar peruntukannya itu. Sejauh ini diperlukan pengawasan dari masyarakat terkait penggunaan sepeda motor tersebut. Apakah benar digunakan untuk menemui konstituennya sesuai dengan alasan pembeliannya ataukah hanya ditangkring di rumah untuk gaya gayaan saja.
Ketua Konsorsium LSM Lombok Tengah Saeful Muslim mengatakan sepeda motor itu lebih banyak digunakan oleh keluarganya ketimbang digunakan oleh dewan itu sendiri sehingga dia menilai pembelian sepeda motor trail tersebut mubazir dan menghabiss habiskan anggaran karena pemanfaatnya tidak jelas.
dia mendesak agar sepeda motor yang saat ini dikuasai anggota DPRD Loteng tersebut ditarik dari peredarannya dan diberikan kepada yang membutuhkan.
Dia mencontohkan beberapa orang yang sangat butuh kendaraan seperti itu diantaranya penyuluh, Kepala Desa, Sekdes atau bahkan pengawas guru sebab selama ini mereka tidak memiliki kendaraan dan masih menggunakan kendaraan sendiri. "bagaimana bisa kerja maksimal sementara sarana penunjangnya tidak ada, karena itu saya meminta Bupati untuk menarik kendaraan dinas tersebut dan menyerahkan kepada yang berhak" ungkapnya.
Dia sendiri belum mengetahui apakah pengawasan itu dilakukan oleh Badan Kehormatan DPRD sendiri ataukah oleh inspektorat. Yang jelas siapapun pengawasnya motor itu sebaiknya ditarik dan diserahkan ke yang lebih membutuhkan. am
Inilah Motor Dinas Milik DPRD Sudah Berplat Hitam. Motor ini kini dipegang masing masing anggota DPRD. |
Sepeda motor Trail itu dibeli oleh uang negara tahun 2016 lalu. Menurut dewan sepeda motor itu dibeli untuk mempermudah anggota dewan menemui konstituennya. Namun apakah benar peruntukannya itu. Sejauh ini diperlukan pengawasan dari masyarakat terkait penggunaan sepeda motor tersebut. Apakah benar digunakan untuk menemui konstituennya sesuai dengan alasan pembeliannya ataukah hanya ditangkring di rumah untuk gaya gayaan saja.
Ketua Konsorsium LSM Lombok Tengah Saeful Muslim mengatakan sepeda motor itu lebih banyak digunakan oleh keluarganya ketimbang digunakan oleh dewan itu sendiri sehingga dia menilai pembelian sepeda motor trail tersebut mubazir dan menghabiss habiskan anggaran karena pemanfaatnya tidak jelas.
dia mendesak agar sepeda motor yang saat ini dikuasai anggota DPRD Loteng tersebut ditarik dari peredarannya dan diberikan kepada yang membutuhkan.
Dia mencontohkan beberapa orang yang sangat butuh kendaraan seperti itu diantaranya penyuluh, Kepala Desa, Sekdes atau bahkan pengawas guru sebab selama ini mereka tidak memiliki kendaraan dan masih menggunakan kendaraan sendiri. "bagaimana bisa kerja maksimal sementara sarana penunjangnya tidak ada, karena itu saya meminta Bupati untuk menarik kendaraan dinas tersebut dan menyerahkan kepada yang berhak" ungkapnya.
Dia sendiri belum mengetahui apakah pengawasan itu dilakukan oleh Badan Kehormatan DPRD sendiri ataukah oleh inspektorat. Yang jelas siapapun pengawasnya motor itu sebaiknya ditarik dan diserahkan ke yang lebih membutuhkan. am
Via
Berita NTB
Posting Komentar