Nasional
Tembakau Virginia NTB Diusulkan Masuk Dalam RUU
MATARAM,Sasambonews.com- Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi yang akrab disapa TGB menegaskan
hal utama yang harus ada dalam RUU pertembakauan adalah tembakau harus
dilindungi. "Proteksi pada tembakau akan berdampak pada semangat para
petani untuk menanam tembakau," ujarnya. Proteksi ini dapat berupa
menyetabilkan harga tembakau. Selama ini harga tembakau masih
naik-turun. Oleh karena itu, banyak petani tembakau yang beralih menanam
tanaman lain karena menganggap menanam tembakau tidak ada masa
depannya. Hal kedua yang harus ada di dalam RUU pertembakauan adalah
menempatkan kepentingan para petani tembakau. "Jangan sampai UU ini
lahir nantinya menyulitkan petani tembakau, karena sebelumnya di tingkat
daerah kita sudah membuat Perda untuk mengatur pertembakauan di NTB,"
pungkasnya.
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur TGB didampingi Wakil Gubernur, H.Muh. Amin,SH.M.Si
saat menerima kunjungan kerja Pansus RUU Pertembakauan DPR-RI dipimpin
Ketua Rombongan H. Willgo Zainar, SE, MM. di Ruang Rapat Utama Kantor
Gubernur, Kamis (14/7/2017).
Kunjungan
Pansus tersebut dimaksudkan untuk meminta masukan dari seluruh
staleholders terkait RUU pertembakauan yang sedang dibahas di DPR. Ia
menegaskan Indonesia masuk ke dalam 6 besar negara penghasil tembakau di
dunia. "Namun, kenyataannya petani tembakau dari waktu ke waktu
mengalami penurunan kapasitas produksi," ujarnya. Penurunan kapasitas
produksi disebabkan oleh menurunnya jumlah lahan pertanian tembakau,
lemahnya budidaya tembakau, lemahnya posisi tawar-menawar petani dalam
tata niaga tembakau, minimnya bantuan dan subsidi, minimnya pembinaan
dari pemerintah, dan rendahnya kemitraan petani dengan pabrikan industri
hasil tembakau.
Menanggapi
hal itu, Gubernur TGB menegaskan urusan pertembakauan bagi Prov. NTB
sangatlah penting. Ditegaskannya,tembakau dianggap penting karena
komoditas tembakau terutama tembakau Virginia menjadi kultur masyarakat
NTB, khususnya Lombok. "Menanam tembakau sudah menjadi kultur atau
bagian dari kultur-kultur lain di dalam bertani bagi masyarakat Lombok,"
ujar Gubernur. Jadi, menanam tembakau di daerah sentral tembakau adalah
aktivitas rakyat, tidak hanya aktivitas ekonomi, tetapi juga punya
dimensi sosial dan dimensi-dimensi yang lain.
Gubernur
juga menjelaskan tiga alasan mengapa tembakau dianggap penting di NTB.
Pertama, penanaman tembakau di NTB adalah bagian perekat yang
memperkokoh hubungan masyarakat. Kedua, tembakau menjadi komoditas yang
menyumbangkan sumber daya untuk pembangunan di tingkat masyarakat secara
langsung. "Kalau di dalam hitung-hitungan masa tanam tembakau yang 3-4
bulan akan menghasilkan Rp. 1,2-1,3 triliun pertahun, kalaupun turun
masih diangka Rp. 800 miliar," ujarnya.
Oleh
karena itu, dalam struktur ekonomi NTB bagian terbesarnya terletak pada
hasil tembakau. Ketiga, tenaga kerja yang terserap dalam produksi
tembakau cukup besar. Rantai dari seluruh proses pertembakauan ini ada
aktivitas ekonomi yang besar dan melibatkan banyak orang. Oleh karena
itu, produksi tembakau berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di
Provinsi NTB yang masih di bawah rata-rata nasional, terangnya.
Senada
dengan Gubernur, Wagub NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan sektor
pertanian adalah sektor unggulan dari Provinsi NTB, termasuk di dalamnya
tembakau. "Sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 42%,
Jasa/perdagangan 20%, industri 7%. Dengan persentase serapan tenaga
kerja setinggi itu, maka kita terus mengembangkan sektor pertanian,"
ujar pria asal Sumbawa ini.
Jadi,
perlu ada sinkronisasi kebijakan, program, regulasi antara pemerintah
pusat dengan daerah. Jika tidak ada sinkronisasi, maka apapun aspek
pembangunan akan terjadi perlambatan. Sedangkan, dalam pembangunan
dibutuhkan akselerasi-akselerasi.Ipr
Via
Nasional
Posting Komentar