Berita NTB
Politik
Busrah Nilai Pariwisata Sumbawa Minim Perhatian
MATARAM,Sasambonews.com - Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat H Busrah Hasan menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah Provinsi khususnya Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat terhadap perkembangan pariwisata di Pulau Sumbawa. "Dinas Pariwisata NTB seharusnya tidak menutup mata terhadap pariwisata Sumbawa. Di mana Pulau Sumbawa merupakan satu kesatuan yang utuh sebagai bagian dari Provinsi NTB," kata Busrah Hasan di Mataram, Sabtu.
Busrah menilai, selama ini pariwisata di Pulau Sumbawa, khususnya di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) seperti tidak mendapat tempat di hati para pemangku kepentingan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Alhasil, potensi alam yang begitu indah di miliki kedua kabupaten tersebut seolah-olah terabaikan dan tidak terurus. "Sebagai orang wakil dari Sumbawa, kami menyadari untuk mengejar pariwisata Lombok, pariwisata Sumbawa mungkin belum bisa. Tapi, perlu juga di ingat keindahan alam Pulau Sumbawa, lebih-lebih KSB tidak kalah menariknya dengan yang ada di Lombok. Tinggal sekarang keseriusan Dinas Pariwisata NTB untuk memberikan perhatian lebih terhadap kemajuan pariwisata di Sumbawa," jelasnya.
Salah satu contoh, wilayah Maluk di KSB yang memiliki pantai dengan keindahan pantainya yang bagus dan indah untuk busa ditonjolkan. Hal yang sama juga di Desa Jelenga, kawasan Talonang dan keselatannya lagi yang memiliki keanekaragaman budaya."Sebenarnya banyak, tapi karena kurang serius di promosikan. Jadi tidak seperti diminati," terangnya.
Padahal, berdasarkan pantauannya, kawasan pariwisata Maluk sangat kerap didatangi wisatawan asing. Namun, kembali lagi karena minimnya infrastruktur, kurangnya fasilitas penginapan dan dukungan promosi dari provinsi membuat lokasi itu terlihat sepi dikunjungi wisatawan. “Apa yang saya katakan ini tidak sedikitpun ada tendensi politik atau ingin menyerang siapapun. Tapi lebih kepada menyuarakan aspirasi masyarakat di Pulau Sumbawa," ucapnya.
Disinggung, apakah ada dampak perekonomian yang dirasakan melalui pariwisata khususnya dari Pulau Sumbawa? Busrah menyatakan tidak ada dampak yang signifikan yang dirasakan masyarakat di daerah itu. "Ada (Dampak Perekonomian, red), tapi itu terjadi secara alami saja, tanpa ada perhatian dari Dinas Pariwisata NTB," ketusnya.
Karena itu, politisi dari Partai Golkar ini pun mengajak dan mendorong agar Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Pariwisata Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Termasuk, pelaku industri pariwisata di NTB mulai dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB untuk bersama-sama berupaya agar pariwisata Lombok dan Sumbawa bisa berjalan seirama. “Dengan kata lain harus ada kerjasama yang baik dan perimbangan dalam mempromosikan pariwisata suatu daerah. Tidak pada satu atau dua destinasi tertentu," tegas Busrah Hasan.002
Busrah menilai, selama ini pariwisata di Pulau Sumbawa, khususnya di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) seperti tidak mendapat tempat di hati para pemangku kepentingan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Alhasil, potensi alam yang begitu indah di miliki kedua kabupaten tersebut seolah-olah terabaikan dan tidak terurus. "Sebagai orang wakil dari Sumbawa, kami menyadari untuk mengejar pariwisata Lombok, pariwisata Sumbawa mungkin belum bisa. Tapi, perlu juga di ingat keindahan alam Pulau Sumbawa, lebih-lebih KSB tidak kalah menariknya dengan yang ada di Lombok. Tinggal sekarang keseriusan Dinas Pariwisata NTB untuk memberikan perhatian lebih terhadap kemajuan pariwisata di Sumbawa," jelasnya.
Salah satu contoh, wilayah Maluk di KSB yang memiliki pantai dengan keindahan pantainya yang bagus dan indah untuk busa ditonjolkan. Hal yang sama juga di Desa Jelenga, kawasan Talonang dan keselatannya lagi yang memiliki keanekaragaman budaya."Sebenarnya banyak, tapi karena kurang serius di promosikan. Jadi tidak seperti diminati," terangnya.
Padahal, berdasarkan pantauannya, kawasan pariwisata Maluk sangat kerap didatangi wisatawan asing. Namun, kembali lagi karena minimnya infrastruktur, kurangnya fasilitas penginapan dan dukungan promosi dari provinsi membuat lokasi itu terlihat sepi dikunjungi wisatawan. “Apa yang saya katakan ini tidak sedikitpun ada tendensi politik atau ingin menyerang siapapun. Tapi lebih kepada menyuarakan aspirasi masyarakat di Pulau Sumbawa," ucapnya.
Disinggung, apakah ada dampak perekonomian yang dirasakan melalui pariwisata khususnya dari Pulau Sumbawa? Busrah menyatakan tidak ada dampak yang signifikan yang dirasakan masyarakat di daerah itu. "Ada (Dampak Perekonomian, red), tapi itu terjadi secara alami saja, tanpa ada perhatian dari Dinas Pariwisata NTB," ketusnya.
Karena itu, politisi dari Partai Golkar ini pun mengajak dan mendorong agar Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Pariwisata Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Termasuk, pelaku industri pariwisata di NTB mulai dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB untuk bersama-sama berupaya agar pariwisata Lombok dan Sumbawa bisa berjalan seirama. “Dengan kata lain harus ada kerjasama yang baik dan perimbangan dalam mempromosikan pariwisata suatu daerah. Tidak pada satu atau dua destinasi tertentu," tegas Busrah Hasan.002
Via
Berita NTB
Posting Komentar