Berita NTB
Politik
H. M. Izzul Islam Pastikan Dukung Dr. Zul dan Ali BD
Lombok Tengah, sasambonews.com- Giri Menang - Ketua DPW Partai Perindo NTB, H. M. Izzul Islam bicara blak-blakan siapa sosok yang menurutnya mampu menggantikan posisi Dr. TGH. M. Zainul Majdi memimpin Nusa Tenggara Barat. Ada dua nama yang dijagokannya, yaitu Anggota DPR RI asal Sumbawa, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Timur, H. Moch. Ali Bin Dachlan.
"Jadi baru dua ini yang saya lihat pas untuk memimpin NTB," ujar Izzul Islam di kediamannya kemarin malam, Kamis, 24 Agustus 2017. Meski hanya menyebut dua nama tersebut, Izzul Islam juga mengakui bahwa tokoh-tokoh lainnya seperti H. M. Suhaili FT, SH, TGH. Ahyar Abduh dan kandidat lain di bursa Pilkada juga merupakan orang-orang pilihan.
Izzul mengakui mencari pengganti sosok TGB tidaklah gampang. Harus dalam level yang sama dengan TGB atau levelnya lebih tinggi. Sosok itu juga harus mampu berkreasi menapaki jejak prestasi TGB yang berhasil membangun Islamic Center dan berbagai proyek besar yang tengah digarap di NTB, seperti KEK Mandalika. Pun, harus mampu menjalin hubungan luar negeri dengan sangat baik.
Ia menyebutkan, sosok Dr. Zul dan Ali BD bukannya tanpa pertimbangan. Melainkan atas dasar berbagai pertimbangan menyeluruh. Mulai dari rekam jejak hingga kepribadian masing-masing. Dimulai dari Dr. Zul yang menurutnya sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Menurutnya Zulkieflimansyah adalah sosok ekonom andal yang tidak perlu diragukan kemampuannya dalam bidang ekonomi.
"Dia seorang doktor ekonom dan kita sudah tidak ragukan lagi kalau dalam bidang ekonomi sebagai pembicara bahkan sampai ke luar negeri. Saya juga sudah dua kali di DPR bersama beliau, orangnya cukup cerdas," akunya.
Pria kelahiran Sumbawa itu dipuji Izzul sebagai pribadi yang sangat santun, ramah dan tidak suka menonjolkan gelar doktor yang disandangnya. Jika diamati sekilas, menurutnya Dr. Zul akan terlihat biasa. Namun kecemerlangannya akan muncul saat berdiri di atas podium menjadi pembicara.
"Kelihatannya saja seperti orang bongoh, tapi ketika di atas podium dia menjabarkan masalah ekonomi itu sangat luar biasa. Mungkin sama dengan TGB ketika TGB juga jadi pembicara di forum-forum. Dr. Zul pergaulannya juga luas bahkan salah satu bukti nyata dia bisa membangun UTS yang cukup dikenal," ulasnya.
Sementara sosok Ali BD dinilai Izzul sebagai bupati yang punya gaya kepemimpinan unik dan tidak bisa ditiru orang lain. Rekam jejak Ali BD membangun usahanya dan berhasil mendirikan sekolah, hingga menjadi orang nomor 1 di Lombok Timur pun tak bisa dianggap remeh.
"Ali BD orangnya tidak banyak ngomong, sedikit bicara, banyak kerja dan tegas. Itu juga sangat diperlukan untuk NTB. Dia juga berani melawan arus itu yang menjadi corak dan kelebihan dari seorang Ali BD," sahutnya.
Izzul mengaku yakin, Dr. Zul bisa diterima kehadirannya oleh masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok. Baginya, masyarakat Lombok adalah masyarakat yang terbuka. Ia meyakini, isu-isu kedaerahan dan etnis adalah sesuatu yang harus dihilangkan. Joko Widodo yang berasal dari Solo, Jawa Tengah pun menurutnya bisa diterima menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya terpilih sebagai Presiden.
"Itu yang harus kita hilangkan. Isu-isu kedaerahan seperti itu. Jokowi saja orang Solo bisa memimpin Jakarta, banyak di daerah lain ada juga biasalah di politik seperti itu. Jadi kalau kita berpikir jujur, kepentingan yang lebih luas, saya tidak membedakan orang Lombok Sumbawa orang NTB lah begitu," tandasnya. (*)
"Jadi baru dua ini yang saya lihat pas untuk memimpin NTB," ujar Izzul Islam di kediamannya kemarin malam, Kamis, 24 Agustus 2017. Meski hanya menyebut dua nama tersebut, Izzul Islam juga mengakui bahwa tokoh-tokoh lainnya seperti H. M. Suhaili FT, SH, TGH. Ahyar Abduh dan kandidat lain di bursa Pilkada juga merupakan orang-orang pilihan.
Izzul mengakui mencari pengganti sosok TGB tidaklah gampang. Harus dalam level yang sama dengan TGB atau levelnya lebih tinggi. Sosok itu juga harus mampu berkreasi menapaki jejak prestasi TGB yang berhasil membangun Islamic Center dan berbagai proyek besar yang tengah digarap di NTB, seperti KEK Mandalika. Pun, harus mampu menjalin hubungan luar negeri dengan sangat baik.
Ia menyebutkan, sosok Dr. Zul dan Ali BD bukannya tanpa pertimbangan. Melainkan atas dasar berbagai pertimbangan menyeluruh. Mulai dari rekam jejak hingga kepribadian masing-masing. Dimulai dari Dr. Zul yang menurutnya sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Menurutnya Zulkieflimansyah adalah sosok ekonom andal yang tidak perlu diragukan kemampuannya dalam bidang ekonomi.
"Dia seorang doktor ekonom dan kita sudah tidak ragukan lagi kalau dalam bidang ekonomi sebagai pembicara bahkan sampai ke luar negeri. Saya juga sudah dua kali di DPR bersama beliau, orangnya cukup cerdas," akunya.
Pria kelahiran Sumbawa itu dipuji Izzul sebagai pribadi yang sangat santun, ramah dan tidak suka menonjolkan gelar doktor yang disandangnya. Jika diamati sekilas, menurutnya Dr. Zul akan terlihat biasa. Namun kecemerlangannya akan muncul saat berdiri di atas podium menjadi pembicara.
"Kelihatannya saja seperti orang bongoh, tapi ketika di atas podium dia menjabarkan masalah ekonomi itu sangat luar biasa. Mungkin sama dengan TGB ketika TGB juga jadi pembicara di forum-forum. Dr. Zul pergaulannya juga luas bahkan salah satu bukti nyata dia bisa membangun UTS yang cukup dikenal," ulasnya.
Sementara sosok Ali BD dinilai Izzul sebagai bupati yang punya gaya kepemimpinan unik dan tidak bisa ditiru orang lain. Rekam jejak Ali BD membangun usahanya dan berhasil mendirikan sekolah, hingga menjadi orang nomor 1 di Lombok Timur pun tak bisa dianggap remeh.
"Ali BD orangnya tidak banyak ngomong, sedikit bicara, banyak kerja dan tegas. Itu juga sangat diperlukan untuk NTB. Dia juga berani melawan arus itu yang menjadi corak dan kelebihan dari seorang Ali BD," sahutnya.
Izzul mengaku yakin, Dr. Zul bisa diterima kehadirannya oleh masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok. Baginya, masyarakat Lombok adalah masyarakat yang terbuka. Ia meyakini, isu-isu kedaerahan dan etnis adalah sesuatu yang harus dihilangkan. Joko Widodo yang berasal dari Solo, Jawa Tengah pun menurutnya bisa diterima menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya terpilih sebagai Presiden.
"Itu yang harus kita hilangkan. Isu-isu kedaerahan seperti itu. Jokowi saja orang Solo bisa memimpin Jakarta, banyak di daerah lain ada juga biasalah di politik seperti itu. Jadi kalau kita berpikir jujur, kepentingan yang lebih luas, saya tidak membedakan orang Lombok Sumbawa orang NTB lah begitu," tandasnya. (*)
Via
Berita NTB
Posting Komentar