Berita NTB
Politik
Kiprah Dr. Arief di Balik Rencana Taman Alquran di NTB
Mataram- sasambonews.com, - Tidak mudah mengembangbiakkan tanaman yang disebut dalam Alquran, yaitu kurma, zaitun dan tin di Indonesia. Namun ide yang didukung Dr. H. Zulkieflimansyah ini diyakini bisa diwujudkan di Sumbawa. Keberadaan Dr. Arief Budi Witarto diyakini telah menjadi faktor kunci di balik rencana tersebut.
Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul menilai, pakar bioteknologi, Dr. Arief Budi Witarto, M.Eng memang memegang peranan penting dalam proyek ini. Dengan keberadaan dan inisiatif Arief, Bang Zul yakin taman tersebut tidak akan menjadi sebatas mimpi belaka.
Bang Zul pun mengutarakan alasan mengapa Arief yang merupakan salah seorang ilmuwan kelas dunia mau menerima tawarannya untuk menyebarluaskan ilmunya melalui Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
"Kenapa Dr Arief mau ke UTS? Tentu karena banyak alasan. Salah satunya karena ingin membuat Taman Alquran di pegunungan UTS, yang isinya tanaman-tanaman yang ada di dalam Alquran. Bukan taman kanak-kanak seperti PAUD, dan lain-lain," ungkapnya.
Mimpi mewujudkan Taman Alquran ini diakui Bang Zul dilakukan Arief dengan tak banyak mengumbar kata. Dia bekerja, bekerja dan bekerja utk mewujudkan mimpinya. Dia bekerja menuruti kata hatinya untuk membuat Taman Alquran di pegunungan UTS.
"Kadang, kita mimpi pun tak berani. Mimpi besar dan indah jadi langka dan mewah," sahutnya.
Sosok Arief di UTS diibaratkan Bang Zul melalui sebuah pepatah Cina kuno. 'Gunung tak harus tinggi yang penting ada dewanya. Sungai tak harus dalam yang penting ada naganya'. Arief disebutnya sebagai dewa dalam bidang bioteknologi, yang menghabiskan 17 tahun di Jepang untuk kuliah S1, S2, S3 dan pasca doktor di Jepang.
"Kehadirannya di UTS merubah image seakan-akan untuk maju semuanya harus di Jawa. Anak-anak sederhana di UTS di jurusan Bioteknologi berhasil mendapatkan penghargaan di kompetisi internasional di MIT di Boston Amerika karena sentuhan tangan dingin Dewa Bioteknologi ini," ujarnya.
Untuk mewujudkan Taman Alquran tersebut, Arief pun telah melakukan usaha pembibitan untuk tanaman kurma, zaitun dan tin. Yang semuanya berhasil, dan telah mulai ditanam di kebun miliknya di Depok.
Beberapa tanaman kurma juga telah ditanam di Sumbawa, di lahan miliknya. Ia pun telah melakukan pembibitan yang memungkinkan untuk mengetahui jenis tanaman kurma, betina atau jantan untuk memperbesar potensi tanaman untuk berbunga dan menghasilkan buah.
"Rencana tiga jenis tanaman itu yang akan kita tanam di Sumbawa, tapi bertahap yang ada sekarang saya baru membibitkan kurma saja. Sambil siapkan dana untuk bawa bibit yang sudah ada di Depok ke sumbawa, termasuk menawarkan ke Pemprov kalau mau buat taman Alquran," akun
Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul menilai, pakar bioteknologi, Dr. Arief Budi Witarto, M.Eng memang memegang peranan penting dalam proyek ini. Dengan keberadaan dan inisiatif Arief, Bang Zul yakin taman tersebut tidak akan menjadi sebatas mimpi belaka.
Bang Zul pun mengutarakan alasan mengapa Arief yang merupakan salah seorang ilmuwan kelas dunia mau menerima tawarannya untuk menyebarluaskan ilmunya melalui Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
"Kenapa Dr Arief mau ke UTS? Tentu karena banyak alasan. Salah satunya karena ingin membuat Taman Alquran di pegunungan UTS, yang isinya tanaman-tanaman yang ada di dalam Alquran. Bukan taman kanak-kanak seperti PAUD, dan lain-lain," ungkapnya.
Mimpi mewujudkan Taman Alquran ini diakui Bang Zul dilakukan Arief dengan tak banyak mengumbar kata. Dia bekerja, bekerja dan bekerja utk mewujudkan mimpinya. Dia bekerja menuruti kata hatinya untuk membuat Taman Alquran di pegunungan UTS.
"Kadang, kita mimpi pun tak berani. Mimpi besar dan indah jadi langka dan mewah," sahutnya.
Sosok Arief di UTS diibaratkan Bang Zul melalui sebuah pepatah Cina kuno. 'Gunung tak harus tinggi yang penting ada dewanya. Sungai tak harus dalam yang penting ada naganya'. Arief disebutnya sebagai dewa dalam bidang bioteknologi, yang menghabiskan 17 tahun di Jepang untuk kuliah S1, S2, S3 dan pasca doktor di Jepang.
"Kehadirannya di UTS merubah image seakan-akan untuk maju semuanya harus di Jawa. Anak-anak sederhana di UTS di jurusan Bioteknologi berhasil mendapatkan penghargaan di kompetisi internasional di MIT di Boston Amerika karena sentuhan tangan dingin Dewa Bioteknologi ini," ujarnya.
Untuk mewujudkan Taman Alquran tersebut, Arief pun telah melakukan usaha pembibitan untuk tanaman kurma, zaitun dan tin. Yang semuanya berhasil, dan telah mulai ditanam di kebun miliknya di Depok.
Beberapa tanaman kurma juga telah ditanam di Sumbawa, di lahan miliknya. Ia pun telah melakukan pembibitan yang memungkinkan untuk mengetahui jenis tanaman kurma, betina atau jantan untuk memperbesar potensi tanaman untuk berbunga dan menghasilkan buah.
"Rencana tiga jenis tanaman itu yang akan kita tanam di Sumbawa, tapi bertahap yang ada sekarang saya baru membibitkan kurma saja. Sambil siapkan dana untuk bawa bibit yang sudah ada di Depok ke sumbawa, termasuk menawarkan ke Pemprov kalau mau buat taman Alquran," akun
Via
Berita NTB
Posting Komentar