Berita NTB
Politik
Bupati Santai Hadapi Pilkada
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com- Sejumlah politisi mulai menunjukkan keseriusannya menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun depan.Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa kandidat yang sudah menentukan pasangannya. Sebut saja Bupati Lombok Timur, Ali Bin Dachlan (Ali BD) yang sudah mantap beduet dengan mantan Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian (Disperindag) NTB, Hj.Putu Seli Andayani.
Hal itu dibuktilkan dengan keberadaan baliho keduanya yang sudah terpambang dimana-mana. Namun tidak seperti Ali BD dan Putu Seli, Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili FT yang juga digadang-gadang ikut berkompetisi terlihat, justeru masih terlihat santai.
Sampai saat ini, politisi Partai Golkar itu masih belum terlalu agresif melakukan manuver politik.Kepada awak media di pendoponya beberapa hari lalu, Suhaili mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam menentukan sikap politik. Sejauh ini dia mengaku masih mengamati perkembangan politik dan menganalisa kekuatan masing-masing calon.
Namun demikian, loby-loby politik terus dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) maupun di daerah, termasuk komunikasi antar partai peserta koalisi. Suhaili menjelaskan, sejauh ini hampir seluruh partai politik sudah dijajaki. Kendati belum ada yang menyanggupi, pihaknya optimis akan banyak partai politik yang akan berkoalisi dengan partainya. " Santai tapi pasti. Insya Allah semuanya lancar sesuai yang kami harapkan," kata bupati. Begitu juga mengenai figur yang akan menjadi wakilnya, putra Yatofa Bodak itu masih belum mau terbuka. Secara pribadi, pihaknya mengaku tidak mau terlalu kaku dalam hal penentuan wakil.
Siapapun yang direkomendasikan DPP, Suhaili mengaku siap menerima. Bahkan walaupun tidak berasal dari Pulau Sumbawa, tidak akan mengurangi semangat dan keyakinannya. Karena menurutnya, masyarakat sudah cerdas menentukan pilihan.
Tidak hanya mengacu pada daerah asal atau suku ,melainkan dengan mengukur sejauhmana kemam calon yang bersangkutan dalam membangun daerah. Sehingga calon yang akan memanangkan Pilgub adalah mereka yang bisa meyalinlkan warga dengan ide,dan visi-misinya, bukan hanya dengan pendekatan kedaerahan. " Pasangan saya tidak harus dari Sumbawa. Ingat, Lombok dan Sumbawa satu keluarga, jangan ada kesan memisah-misahkan diri," tegasnya.
Terlepas dari hal tersebut, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat menjaga situasi politik yang kondusif. Sehingga pemilihan kepala daerah nantinya menghasilkan pemimpin terbaik bagi seluruh masyarakat NTB.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Syamsul Qomar memperkirakan peta politik pada Pilgub NTB akan tetap dipengaruhi peta politik di pusat. Pertarungan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), menurutnya juga akan terjadi di NTB. Namun dengan jika melihat perkembangan saat ini, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Termasuk koalisi Partai Golkar dan Demokrat. " Tapi peluang Suhaili berpasangan dengan Rahmi Djal bisa saja berpasangan dengan kader Partai Demokrat,"ujarnya singkat.wis
Hal itu dibuktilkan dengan keberadaan baliho keduanya yang sudah terpambang dimana-mana. Namun tidak seperti Ali BD dan Putu Seli, Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili FT yang juga digadang-gadang ikut berkompetisi terlihat, justeru masih terlihat santai.
Sampai saat ini, politisi Partai Golkar itu masih belum terlalu agresif melakukan manuver politik.Kepada awak media di pendoponya beberapa hari lalu, Suhaili mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam menentukan sikap politik. Sejauh ini dia mengaku masih mengamati perkembangan politik dan menganalisa kekuatan masing-masing calon.
Namun demikian, loby-loby politik terus dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) maupun di daerah, termasuk komunikasi antar partai peserta koalisi. Suhaili menjelaskan, sejauh ini hampir seluruh partai politik sudah dijajaki. Kendati belum ada yang menyanggupi, pihaknya optimis akan banyak partai politik yang akan berkoalisi dengan partainya. " Santai tapi pasti. Insya Allah semuanya lancar sesuai yang kami harapkan," kata bupati. Begitu juga mengenai figur yang akan menjadi wakilnya, putra Yatofa Bodak itu masih belum mau terbuka. Secara pribadi, pihaknya mengaku tidak mau terlalu kaku dalam hal penentuan wakil.
Siapapun yang direkomendasikan DPP, Suhaili mengaku siap menerima. Bahkan walaupun tidak berasal dari Pulau Sumbawa, tidak akan mengurangi semangat dan keyakinannya. Karena menurutnya, masyarakat sudah cerdas menentukan pilihan.
Tidak hanya mengacu pada daerah asal atau suku ,melainkan dengan mengukur sejauhmana kemam calon yang bersangkutan dalam membangun daerah. Sehingga calon yang akan memanangkan Pilgub adalah mereka yang bisa meyalinlkan warga dengan ide,dan visi-misinya, bukan hanya dengan pendekatan kedaerahan. " Pasangan saya tidak harus dari Sumbawa. Ingat, Lombok dan Sumbawa satu keluarga, jangan ada kesan memisah-misahkan diri," tegasnya.
Terlepas dari hal tersebut, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat menjaga situasi politik yang kondusif. Sehingga pemilihan kepala daerah nantinya menghasilkan pemimpin terbaik bagi seluruh masyarakat NTB.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Syamsul Qomar memperkirakan peta politik pada Pilgub NTB akan tetap dipengaruhi peta politik di pusat. Pertarungan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), menurutnya juga akan terjadi di NTB. Namun dengan jika melihat perkembangan saat ini, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Termasuk koalisi Partai Golkar dan Demokrat. " Tapi peluang Suhaili berpasangan dengan Rahmi Djal bisa saja berpasangan dengan kader Partai Demokrat,"ujarnya singkat.wis
Via
Berita NTB
Posting Komentar