Berita NTB
Internasional
RI Diminta Putuskan Hubungan Dengan Myanmar
Mataram, sasambonews.com - Aksi biadab yang dilakukan Tentara Myanmar terhadap muslim Rohingya bikin Indonesia geram. Aksi menetang kebiadaban pemerintah Myanmar timbul diberbagai daerah di Indonesia termasuk negara negara Islam di Timur Tengah.
Di Indonesia aksi demo mengutuk pembantaian muslim Rohingya terjadi juga di NTB.
Ratusan orang massa aksi dari Aliansi Kemanusiaan Peduli Rohingnya (AKPOR) terdiri dari Majelis Mujahidin, BM PAN (Barisan Muda Penegak Amanat Nasional), pemuda pancasila
melakukan demo Peduli Kemanusiaan Terhadap Warga Rohignya Myanmar.
Berkumpul di Jalan Pendidikan Gelanggang Pemuda pada pukul 09.30 WITA massa aksi kemudian bergerak menuju Simpang Empat BI. Dengan berjalan kaki dan membawa spanduk yg bertuliskan "Aliansi Mahasiswa Peduli Rohingya", Laskar Mujahidin Siap berjihad membela islam" mereka terus berteriak mengecam aksi kekerasan terhadap muslim Rohingya itu.
Masa juga membawapamflet bertuliskan, seret Myanmar ke pengadilan internasional, Myanmar penjahat kemanusiaan, rezim biadab putuskan hubungan diplomatik, penjahat HAM, Tutup Kedubes Myanmar di Indonesia, selamatkan Rohingya mereka Saudara kita dan usir dubes Myanmar.
Di Simpang 4 BI massa langsung melaksanakan orasi yang intinya menyampaikan bahwa Pembantaian atas Muslim Rohingya oleh Militer Myanmar merupakan Kejahatan kemanusiaan yang cukup serius yang wajib disikapi oleh dunia internasional untuk diseret ke Pengadilan internasional.
Indonesia sebagai sebuah Negara yang dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan dengan tegas “ikut melaksanakan ketertiban dunia” dan begitupun yang tertuang dalam sila ke -2 Pancasila “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, harus segera mengambil langkah strategic dan langkah diplomatik untuk menghentikan kekejaman dan kebiadaban pembantaian etnis muslim Rohingya.
Sudah saatnya Indonesia di bawah kepemimpinan JOKOWI – JK segera mengusir dan menutup Kedutaan Myanmar di Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga harus segera melakukan langkah diplomatik terhadap negara-negara ASEAN lainnya dalam rangka membawa “Aung San Suu Kyi dan Militer Myanmar diadili oleh Mahkamah Internasional atas kejahatan dan pembantaian yang dilakukannya terhadap Etnis Muslim Rohingya.
Masa menegaskan Pembantaian Terhadap Etnis Muslim Rohingya adalah upaya penghapusan sebuah etnis. Ini bukan lagi bicara tentang kelompok Agama tertentu, bukan lagi bicara tentang kepentingan suku atau bangsa tertentu, tapi semata tentang dan demi penegakan nilai-nilai kemanusiaan secara Universal.
Setelah selesai orasi Korlap M.Isnaini mengajak massa aksi kemudian bergerak menuju Kantor Gubernur NTB.
Di kantor Gubernur massa aksi ditemui oleh gubernur NTB. TGB dalam orasinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta aksi atas solidaritas dan rasa kemanusiaan peduli dengan warga muslim di Rohingya. Sebagai bangsa Indonesia dan umat manapun tidak ada yg membenarkan perbuatan seperti itu. "Saya mohon kepada seluruh massa aksi untuk tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan antaar umat beragama dan kita sebagai bangsa Indonesia agar tetap rukun dengan umat yang lain. Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada seluruh massa aksi atas solidaritas dan peduli kemanusiaan terhadap umat kita yang ada di Myanmar" serunya.
Setelah mendengarkan penyampaian dari gubernur NTB, massa aksi membacakan pernyataan sikapnya yakni, Adilu Myanmar di Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan.
Cabut Nobel Aung San Suu Kyi. Presiden Jokowi segera bersikap tegas untuk menutup Kedubes Myanmar di Indonesia dan Menutup Kedubes Indonesia di Myanmar.
Negara negara Asean segeramengeluarkan Myanmar dari Kelompok Asean.
Setelah membacakan pernyataan sikap selanjutnya massa aksi mmbubarkan diri. Aksi demo berakhir pukul 11.45 WITA berjalan aman dan tertib. Gs
Di Indonesia aksi demo mengutuk pembantaian muslim Rohingya terjadi juga di NTB.
Ratusan orang massa aksi dari Aliansi Kemanusiaan Peduli Rohingnya (AKPOR) terdiri dari Majelis Mujahidin, BM PAN (Barisan Muda Penegak Amanat Nasional), pemuda pancasila
melakukan demo Peduli Kemanusiaan Terhadap Warga Rohignya Myanmar.
Berkumpul di Jalan Pendidikan Gelanggang Pemuda pada pukul 09.30 WITA massa aksi kemudian bergerak menuju Simpang Empat BI. Dengan berjalan kaki dan membawa spanduk yg bertuliskan "Aliansi Mahasiswa Peduli Rohingya", Laskar Mujahidin Siap berjihad membela islam" mereka terus berteriak mengecam aksi kekerasan terhadap muslim Rohingya itu.
Masa juga membawapamflet bertuliskan, seret Myanmar ke pengadilan internasional, Myanmar penjahat kemanusiaan, rezim biadab putuskan hubungan diplomatik, penjahat HAM, Tutup Kedubes Myanmar di Indonesia, selamatkan Rohingya mereka Saudara kita dan usir dubes Myanmar.
Di Simpang 4 BI massa langsung melaksanakan orasi yang intinya menyampaikan bahwa Pembantaian atas Muslim Rohingya oleh Militer Myanmar merupakan Kejahatan kemanusiaan yang cukup serius yang wajib disikapi oleh dunia internasional untuk diseret ke Pengadilan internasional.
Indonesia sebagai sebuah Negara yang dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan dengan tegas “ikut melaksanakan ketertiban dunia” dan begitupun yang tertuang dalam sila ke -2 Pancasila “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, harus segera mengambil langkah strategic dan langkah diplomatik untuk menghentikan kekejaman dan kebiadaban pembantaian etnis muslim Rohingya.
Sudah saatnya Indonesia di bawah kepemimpinan JOKOWI – JK segera mengusir dan menutup Kedutaan Myanmar di Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga harus segera melakukan langkah diplomatik terhadap negara-negara ASEAN lainnya dalam rangka membawa “Aung San Suu Kyi dan Militer Myanmar diadili oleh Mahkamah Internasional atas kejahatan dan pembantaian yang dilakukannya terhadap Etnis Muslim Rohingya.
Masa menegaskan Pembantaian Terhadap Etnis Muslim Rohingya adalah upaya penghapusan sebuah etnis. Ini bukan lagi bicara tentang kelompok Agama tertentu, bukan lagi bicara tentang kepentingan suku atau bangsa tertentu, tapi semata tentang dan demi penegakan nilai-nilai kemanusiaan secara Universal.
Setelah selesai orasi Korlap M.Isnaini mengajak massa aksi kemudian bergerak menuju Kantor Gubernur NTB.
Di kantor Gubernur massa aksi ditemui oleh gubernur NTB. TGB dalam orasinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta aksi atas solidaritas dan rasa kemanusiaan peduli dengan warga muslim di Rohingya. Sebagai bangsa Indonesia dan umat manapun tidak ada yg membenarkan perbuatan seperti itu. "Saya mohon kepada seluruh massa aksi untuk tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan antaar umat beragama dan kita sebagai bangsa Indonesia agar tetap rukun dengan umat yang lain. Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada seluruh massa aksi atas solidaritas dan peduli kemanusiaan terhadap umat kita yang ada di Myanmar" serunya.
Setelah mendengarkan penyampaian dari gubernur NTB, massa aksi membacakan pernyataan sikapnya yakni, Adilu Myanmar di Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan.
Cabut Nobel Aung San Suu Kyi. Presiden Jokowi segera bersikap tegas untuk menutup Kedubes Myanmar di Indonesia dan Menutup Kedubes Indonesia di Myanmar.
Negara negara Asean segeramengeluarkan Myanmar dari Kelompok Asean.
Setelah membacakan pernyataan sikap selanjutnya massa aksi mmbubarkan diri. Aksi demo berakhir pukul 11.45 WITA berjalan aman dan tertib. Gs
Via
Berita NTB
Posting Komentar