Berita NTB
Pendidikan
Siswa SMAN 1 Praya Dites Urine
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com - Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Praya akan melakukan tes urin. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi peredaran narkotika obat-obatan terlarang (Narkoba) yang semakin marak di lingkungan sekolah.
Kepala SMAN 1 Praya, Lalu Juanda, M.Pd menjelaskan, tes urin tidak hanya dilakukan kepada siswa. Para guru, penjaga sekolah sampai dengan petugas keamanan, juga tidak akan luput dari tes urin tersebut. Hal itu pun akan segera dikonsultasikan dengan pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Nusa Tenggara Barat (NTB)." Memang belum ditentukan jadwalnya, tapi kita upayakan bulan ini," kata L.Juanda di ruang kerjanya, Senin.
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Praya akan melakukan tes urin. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi peredaran narkotika obat-obatan terlarang (Narkoba) yang semakin marak di lingkungan sekolah.
Kepala SMAN 1 Praya, Lalu Juanda, M.Pd menjelaskan, tes urin tidak hanya dilakukan kepada siswa. Para guru, penjaga sekolah sampai dengan petugas keamanan, juga tidak akan luput dari tes urin tersebut. Hal itu pun akan segera dikonsultasikan dengan pihak kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Nusa Tenggara Barat (NTB)." Memang belum ditentukan jadwalnya, tapi kita upayakan bulan ini," kata L.Juanda di ruang kerjanya, Senin.
Namun nantinya hasil pemeriksaan tidak akan diumumkan. Hal itu untuk menjaga privasi siswa atau guru yang bersangkutan. Sebab jika diumumkan, dikhawatirkan mengganggu psikologis siswa atau guru yang bersangkutan. "Kami khawatir siswa atau guru yang bersangkutan akan dikucilkan dari pergaulan," jelasnya.
Sanksi yang akan diberikan juga sebatas pembinaan, melainkan cukup dengan pembinaan yang nantinya melibatkan pihak sekolah, kepolisian dan wali murid.
Hanya saja,lanjut L.Juanda, yang menjadi kendala adalah biaya tes urin yang cukup mahal, yakni Rp 75 ribu per orang. Jika dikalkulasikan dengan jumlah siswa dan guru SMAN 1 yang mencapai ratusan, anggaran yang akan dikeluarkan sekolah cukup besar. Namun demikian, pihaknya akan berupaya mencari jalan keluar terkait persoalan tersebu. " Sekarang tidak boleh memungut, jati kami akan cari solusinya," kata L.Juanda.
Ditambahkan L.Juanda, upaya proteksi bahaya narkoba di SMAN 1 Praya sebenarnya sudah maksimal. Dalam kegiatan iman dan taqwa (Imtaq), siswa selalu diingatkan akan bahaya narkoba. Tidak hanya oleh guru, sosialisasi bahaya narkoba juga seringkali melibatkan aparat kepolisian. "Kita sudah ada kerjasama dengan Polres Lombok Tengah," jelasnya.
Bahkan siswa juga diperlihatkan contoh obat-obatan terlarang. Hal itu dimaksudkan agar siswa mengetahui jenis barang yang harus diwaspadai. Jika ada siswa yang menetahui benda-benda tersebut berada di lingkungan sekolah, bisa langsung melaporkannya kepada guru. Untuk itu, pihaknya berharap program tersebut bisa berjalan dengan baik. Sehingga tidak ada lagi anak didik yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Tapi perlu diingat kata Juanda, membentengi siswa dari bahaya narkoba tidak cukup dengan pengarahan dari pihak sekolah. Upaya proteksi terbaik sebenarnya berada di tangan para orangtua, yakni dengan mengawasi pergaulan anak-anak mereka selama di luar rumah. Jika menemukan gela mencurigakan, orangtua harus menanyakannya langsung kepada anak. " Intinya jangan dibiarkan terlalu bebas. Sebab penyalahgunaan kebanyakan disebabkan pergaulan yang kurang baik. Jadi pergaulan anak harus dibatasi," harapnya. Wis
Tapi perlu diingat kata Juanda, membentengi siswa dari bahaya narkoba tidak cukup dengan pengarahan dari pihak sekolah. Upaya proteksi terbaik sebenarnya berada di tangan para orangtua, yakni dengan mengawasi pergaulan anak-anak mereka selama di luar rumah. Jika menemukan gela mencurigakan, orangtua harus menanyakannya langsung kepada anak. " Intinya jangan dibiarkan terlalu bebas. Sebab penyalahgunaan kebanyakan disebabkan pergaulan yang kurang baik. Jadi pergaulan anak harus dibatasi," harapnya. Wis
Via
Berita NTB
Posting Komentar