Berita NTB
Sosial Ekonomi
Bisnis Ikan AIr Tawar Menjamur,Petani Merugi
Lombok Tengah, sasambonews.com- Petani ikan air tawar mengaku merugi. Bisnis ini mulai redup seiring dengan banyaknya masyarakat yang beralih dari petani padi menjadi petani ikan air tawar.
Dedi Nambun salah seorang petani Ikan air tawar menceritakan, awalnya bisnis ini cukup menjanjikan mengingat petani yang menggeluti usaha ini masih sedikit, namun seiring dengan berjalannya waktu usaha ini pendapatan semakin menurun drastis bahkan nyaris bangkrut. "Kita merugi karena pembeli mulai banyak pilihan, akibatnya kita tak terbeli" ungkapnya.
Diakuinya usaha ini memerlukan biaya yang cukup besar sementara pendapatan sedikit. Biaya produksi cukup besar sementara hasil produksi tidak sebesar yang diharapkan. "Yang mahal biaya pakannya, ikan ikan wajib dikasi makan setiap hari, kalau tak dikasi maka ikannya akan kurus, kalau sudah begitu siapa yang mau beli" jelasnya.
Untuk itu dia berharap agar pemerintah turun tangan mengatasi keluhan petani itu sebab jika dibiarkan terus maka petani akan terancam bangkrut. "Kita kesulitan pemasarannya, kita turunkan harga maka akan rugi, naikkan harga tidak ada yang beli, serba salah" jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah Ir. Muhamad Kamrin mengatakan dalam perkembangannya usaha ikan air tawar memang cukup menjanjikan namun karena banyaknya petani yang kini menggeluti usaha itu maka berpengaruh kepada persaingan usaha, maka akibatnya akan ada pengusaha yang akan gulung tikar. Mencermati itu maka pihak dinas berencana akan mengatur pola panennya sehingga nanti tidak ada yang dirugikan. "kita atur panennya dibulan bulan tertentu sehingga tidak ada yang dirugikan" jelasnya.
Baginya meningkatnya animo masyarakat menggeluti usaha ini patut disyukuri karena telah membentuk masyarakat yang mandiri akan tetapi sejalan dengan waktu justru menjadi kekhawatiran pemerintah akan keberlangsungan usahanya itu. Pemerintah daerah tentu tidak akan tinggal diam untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah yang dihadapi. "Kita bantu pemasarannya dengan menghubungkan petani dengan mitra bisnis, apalagi sekarang mulai dibangun hotel dan restauran di kawasan ITDC yang jelas sangat membutuhkan ikan segar untuk kebutuhan hotel dan restaurannya" jelasnya. AM
Dedi Nambun salah seorang petani Ikan air tawar menceritakan, awalnya bisnis ini cukup menjanjikan mengingat petani yang menggeluti usaha ini masih sedikit, namun seiring dengan berjalannya waktu usaha ini pendapatan semakin menurun drastis bahkan nyaris bangkrut. "Kita merugi karena pembeli mulai banyak pilihan, akibatnya kita tak terbeli" ungkapnya.
Diakuinya usaha ini memerlukan biaya yang cukup besar sementara pendapatan sedikit. Biaya produksi cukup besar sementara hasil produksi tidak sebesar yang diharapkan. "Yang mahal biaya pakannya, ikan ikan wajib dikasi makan setiap hari, kalau tak dikasi maka ikannya akan kurus, kalau sudah begitu siapa yang mau beli" jelasnya.
Untuk itu dia berharap agar pemerintah turun tangan mengatasi keluhan petani itu sebab jika dibiarkan terus maka petani akan terancam bangkrut. "Kita kesulitan pemasarannya, kita turunkan harga maka akan rugi, naikkan harga tidak ada yang beli, serba salah" jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah Ir. Muhamad Kamrin mengatakan dalam perkembangannya usaha ikan air tawar memang cukup menjanjikan namun karena banyaknya petani yang kini menggeluti usaha itu maka berpengaruh kepada persaingan usaha, maka akibatnya akan ada pengusaha yang akan gulung tikar. Mencermati itu maka pihak dinas berencana akan mengatur pola panennya sehingga nanti tidak ada yang dirugikan. "kita atur panennya dibulan bulan tertentu sehingga tidak ada yang dirugikan" jelasnya.
Baginya meningkatnya animo masyarakat menggeluti usaha ini patut disyukuri karena telah membentuk masyarakat yang mandiri akan tetapi sejalan dengan waktu justru menjadi kekhawatiran pemerintah akan keberlangsungan usahanya itu. Pemerintah daerah tentu tidak akan tinggal diam untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah yang dihadapi. "Kita bantu pemasarannya dengan menghubungkan petani dengan mitra bisnis, apalagi sekarang mulai dibangun hotel dan restauran di kawasan ITDC yang jelas sangat membutuhkan ikan segar untuk kebutuhan hotel dan restaurannya" jelasnya. AM
Via
Berita NTB
Posting Komentar