Berita NTB
Pendidikan
INOVASI Perkuat Kapasitas SDM Lokal Latih Ratusan Fasda Provinsi NTB
Mataram, 5 Maret 2018 – Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia)
menyelenggarakan berbagai rangkaian pelatihan bagi fasilitator daerah (Fasda) sebagai
salah satu bentuk dukungannya mengembangkan kapasitas sumber daya setempat di
provinsi mitranya, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Para Fasda yang menjadi ujung
tombak pelaksanaan program dan kegiatan INOVASI tersebut berasal dari enam kabupaten
mitra INOVASI di NTB, yaitu Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok
Utara dan Lombok Tengah.
Ada lebih dari 150 orang Fasda NTB yang mengikuti rangkaian pelatihan INOVASI sesuai
peran mereka yang berbeda-beda: Fasda bidang komunikasi, bidang monitoring dan riset,
serta bidang implementasi program-program rintisan. Berbagai macam pelatihan tersebut
berlangsung selama bulan Februari di Mataram, NTB dengan turut melibatkan perwakilan dari
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, serta institusi pendidikan seperti
Universitas Mataram, dan UIN Mataram.
Dalam melaksanakan program rintisannya, INOVASI – program kemitraan pemerintah
Indonesia dan Australia di bidang peningkatan mutu pendidikan, bekerja dengan tim Fasda
yang ada di masing-masing kabupaten dalam merancang dan melaksanakan berbagai
kegiatan program rintisan. Beragam jenis kegiatan pelatihan pun dilakukan INOVASI guna
memfasilitasi para Fasda yang akan terjun dan terlibat langsung dengan guru-guru peserta
program yang merupakan guru jenjang pendidikan dasar (SD/MI).
Terkait bidang implementasi program rintisan, pelatihan selama tiga hari pada 28 Februari
hingga 2 Maret 2018 pun diberikan kepada kurang lebih 80 orang Fasda yang menangani
salah satu program rintisan INOVASI, yaitu Guru BAIK. Pelatihan untuk Fasda program
rintisan Guru BAIK ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi NTB, H.
Muhammad Suruji. “Di dunia ini, kemajuan, perbaikan, dan keberhasilan, hanyalah milik orang-orang yang mau berubah. Orang yang tidak mau berubah tidak akan memperoleh kemajuan. Perubahan adalah satu-satunya pintu meraih keberhasilan demi keberhasilan,” kata H. Muhammad Suruji, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi NTB. Ia pun menyatakan keyakinannya terhadap manfaat dari Program INOVASI dan menaruh harapannya pada para Fasda Guru BAIK untuk turut mengantar nasib pendidikan di Provinsi NTB ke pintu kemajuan.
Suruji pun tak henti-hentinya memotivasi para Fasda peserta pelatihan. “Pesan utama saya
kepada kepala sekolah adalah bahwa syarat menjadi berhasil adalah aspiratif. Mau dan
mampu mendengar, membaca potensi dan menempatkan semua pihak baik sumber daya
manusia maupun di luar itu sebagai bagian yang akan bermanfaat bagi semuanya,” ujar
Suruji.
Program rintisan Guru BAIK bertujuan untuk mendukung guru agar mampu mengidentifikasi,
mengembangkan, dan menguji berbagai solusi terhadap tantangan-tantangan pembelajaran
yang dihadapi di dalam kelas. Education Advisor INOVASI NTB, Sri Karna menjelaskan, “Guru
BAIK adalah program rintisan INOVASI yang berupaya untuk meningkatkan kapasitas guru
SD dan MI agar mampu menjadi guru yang selalu B – Belajar, selalu mendengar aspirasi,
sehingga bersifat A – Aspiratif, selalu melibatkan seluruh siswanya sehingga bersifat I –
Inklusif, serta memperhatikan konteks sehingga bersifat K – Kontekstual.”
Sri pun berharap para Fasda tidak hanya membawa pulang bekal untuk memfasilitasi para
guru dari pelatihan selama tiga hari ini, tetapi juga untuk pengembangan diri. “Semoga bapak
dan ibu menjadi aset tidak hanya bagi kabupaten masing-masing tetapi juga provinsi.
Sehingga ke depannya program rintisan ‘Guru BAIK’ ini pun juga dapat disebarkan dan
dipraktikkan di daerah lain,” tambah Sri.
Dengan menitikberatkan pendekatan solusi lokal untuk masalah lokal, lebih dari 150 orang
Fasda NTB tersebut dipilih melalui proses seleksi oleh INOVASI dan Dinas Pendidikan
Kabupaten yang tentunya sangat memahami kriteria Fasda yang dapat mewakili daerahnya.
Melalui rangkaian pelatihan tersebut, para Fasda pun diberikan pemahaman yang
menyeluruh tentang pendekatan solusi lokal atau PDIA yang diterapkan INOVASI. Selain itu,
juga diberikan pembekalan yang akan memperkuat kompetensi mereka sebagai fasilitator
dalam mengimplementasikan berbagai program dan kegiatan INOVASI.
* * *
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi INOVASI Provinsi NTB, atau
kunjungi website, facebook, dan Youtube INOVASI melalui: www.inovasi.or.id, facebook
Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia, dan youtube INOVASI Pendidikan.
Juliarti Sianturi
Communications Officer INOVASI (Mataram)
E: juliarti.sianturi@thepalladiumgroup.com
M: +62 811 9885 694
Stella Puteri
Communications Officer INOVASI (Bima)
E: stella.puteri@thepalladiumgroup.com
M: +62811 9885 695
Tentang INOVASI
INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) adalah program kemitraan pendidikan
Pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk menemukan dan memahami cara-
cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa – khususnya yang berkaitan dengan
kemampuan literasi dan numerasi, baik itu di kelas maupun di sekolah. Bekerja dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, INOVASI menjalin kemitraan dengan 12
kabupaten yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Utara, dan Jawa Timur. Program pendidikan senilai AUD$ 49juta ini, berjalan sejak tahun
2016 hingga tahun 2019 dan dikelola oleh Palladium atas nama Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan (DFAT) Australia.
menyelenggarakan berbagai rangkaian pelatihan bagi fasilitator daerah (Fasda) sebagai
salah satu bentuk dukungannya mengembangkan kapasitas sumber daya setempat di
provinsi mitranya, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Para Fasda yang menjadi ujung
tombak pelaksanaan program dan kegiatan INOVASI tersebut berasal dari enam kabupaten
mitra INOVASI di NTB, yaitu Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok
Utara dan Lombok Tengah.
Ada lebih dari 150 orang Fasda NTB yang mengikuti rangkaian pelatihan INOVASI sesuai
peran mereka yang berbeda-beda: Fasda bidang komunikasi, bidang monitoring dan riset,
serta bidang implementasi program-program rintisan. Berbagai macam pelatihan tersebut
berlangsung selama bulan Februari di Mataram, NTB dengan turut melibatkan perwakilan dari
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, serta institusi pendidikan seperti
Universitas Mataram, dan UIN Mataram.
Dalam melaksanakan program rintisannya, INOVASI – program kemitraan pemerintah
Indonesia dan Australia di bidang peningkatan mutu pendidikan, bekerja dengan tim Fasda
yang ada di masing-masing kabupaten dalam merancang dan melaksanakan berbagai
kegiatan program rintisan. Beragam jenis kegiatan pelatihan pun dilakukan INOVASI guna
memfasilitasi para Fasda yang akan terjun dan terlibat langsung dengan guru-guru peserta
program yang merupakan guru jenjang pendidikan dasar (SD/MI).
Terkait bidang implementasi program rintisan, pelatihan selama tiga hari pada 28 Februari
hingga 2 Maret 2018 pun diberikan kepada kurang lebih 80 orang Fasda yang menangani
salah satu program rintisan INOVASI, yaitu Guru BAIK. Pelatihan untuk Fasda program
rintisan Guru BAIK ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi NTB, H.
Muhammad Suruji. “Di dunia ini, kemajuan, perbaikan, dan keberhasilan, hanyalah milik orang-orang yang mau berubah. Orang yang tidak mau berubah tidak akan memperoleh kemajuan. Perubahan adalah satu-satunya pintu meraih keberhasilan demi keberhasilan,” kata H. Muhammad Suruji, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi NTB. Ia pun menyatakan keyakinannya terhadap manfaat dari Program INOVASI dan menaruh harapannya pada para Fasda Guru BAIK untuk turut mengantar nasib pendidikan di Provinsi NTB ke pintu kemajuan.
Suruji pun tak henti-hentinya memotivasi para Fasda peserta pelatihan. “Pesan utama saya
kepada kepala sekolah adalah bahwa syarat menjadi berhasil adalah aspiratif. Mau dan
mampu mendengar, membaca potensi dan menempatkan semua pihak baik sumber daya
manusia maupun di luar itu sebagai bagian yang akan bermanfaat bagi semuanya,” ujar
Suruji.
Program rintisan Guru BAIK bertujuan untuk mendukung guru agar mampu mengidentifikasi,
mengembangkan, dan menguji berbagai solusi terhadap tantangan-tantangan pembelajaran
yang dihadapi di dalam kelas. Education Advisor INOVASI NTB, Sri Karna menjelaskan, “Guru
BAIK adalah program rintisan INOVASI yang berupaya untuk meningkatkan kapasitas guru
SD dan MI agar mampu menjadi guru yang selalu B – Belajar, selalu mendengar aspirasi,
sehingga bersifat A – Aspiratif, selalu melibatkan seluruh siswanya sehingga bersifat I –
Inklusif, serta memperhatikan konteks sehingga bersifat K – Kontekstual.”
Sri pun berharap para Fasda tidak hanya membawa pulang bekal untuk memfasilitasi para
guru dari pelatihan selama tiga hari ini, tetapi juga untuk pengembangan diri. “Semoga bapak
dan ibu menjadi aset tidak hanya bagi kabupaten masing-masing tetapi juga provinsi.
Sehingga ke depannya program rintisan ‘Guru BAIK’ ini pun juga dapat disebarkan dan
dipraktikkan di daerah lain,” tambah Sri.
Dengan menitikberatkan pendekatan solusi lokal untuk masalah lokal, lebih dari 150 orang
Fasda NTB tersebut dipilih melalui proses seleksi oleh INOVASI dan Dinas Pendidikan
Kabupaten yang tentunya sangat memahami kriteria Fasda yang dapat mewakili daerahnya.
Melalui rangkaian pelatihan tersebut, para Fasda pun diberikan pemahaman yang
menyeluruh tentang pendekatan solusi lokal atau PDIA yang diterapkan INOVASI. Selain itu,
juga diberikan pembekalan yang akan memperkuat kompetensi mereka sebagai fasilitator
dalam mengimplementasikan berbagai program dan kegiatan INOVASI.
* * *
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi INOVASI Provinsi NTB, atau
kunjungi website, facebook, dan Youtube INOVASI melalui: www.inovasi.or.id, facebook
Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia, dan youtube INOVASI Pendidikan.
Juliarti Sianturi
Communications Officer INOVASI (Mataram)
E: juliarti.sianturi@thepalladiumgroup.com
M: +62 811 9885 694
Stella Puteri
Communications Officer INOVASI (Bima)
E: stella.puteri@thepalladiumgroup.com
M: +62811 9885 695
Tentang INOVASI
INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) adalah program kemitraan pendidikan
Pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk menemukan dan memahami cara-
cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa – khususnya yang berkaitan dengan
kemampuan literasi dan numerasi, baik itu di kelas maupun di sekolah. Bekerja dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, INOVASI menjalin kemitraan dengan 12
kabupaten yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan
Utara, dan Jawa Timur. Program pendidikan senilai AUD$ 49juta ini, berjalan sejak tahun
2016 hingga tahun 2019 dan dikelola oleh Palladium atas nama Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan (DFAT) Australia.
Via
Berita NTB
Posting Komentar