Berita NTB
Sosial Ekonomi
Lombok Tengah, sasambonews.com - Unit
Pelaksana Teknis PDAM Kecamatan Janapria saat ini tengah memasang patok
diposisi terpasang gate valve. Hal itu dilakukan untuk mempermudah karyawan
menemukan posisi gate valve tersebut pada saat melakukan pengaturan distribusi
air ke konsumen.
PDAM Loteng Pasang Patok Penanda Posisi Gate Valve
Syafrudin |
Untuk diketahui Gate Valve adalah
jenis stopper yang ditempatkan pada
sistem instalasi pemipaan
yang berguna untuk memblokir aliran / flow. Valve ini
mencegah lewatnya aliran cairan / liquid menggunakan
lempengan yang bergerak bergeser / slide keluar dan
kedalam pipa.
Dalam banyak hal valve ini difungsikan hanya untuk terbuka penuh
atau tertutup penuh, sehingga valve ini jarang
digunakan sebagai alat pengontrol cairan. Gate valve dalam
posisi tertutup sebagian dapat meningkatkan tekanan dalam suatu
sistem dan memungkinkan mengakibatkan getaran tak terduga dalam cairan.
Kepala
UPT PDAM Kecamatan Janapria Saprudin mengatakan selama ini pihaknya kesulitan
menemukan posisi gate valve itu sebab sudah banyak yang tertimbun tanah.
Disamping itu posisinya terkadang ditempat yang tersembunti sehingga saat
dicari karyawan menjadi kesulitan. “Tidak selamanya kita akan bertugas di
tempat itu, ketika sudah pindah maka petugas yang baru akan kesulitan menemukan
posisi gate valve sehingga dengan adanya patok maka siapapun karyawan baik baru
atau petugas lama akan mudah menemukan posisinya” ungkap Udin sapaan akrabnya.
Di
Kecamatan Janapria sendiri saat ini lebih fokus kepada pengoptimalan jaringan
ketimbang pembenahan jaringan sebab tidak menjamin pembenahan jaringan bisa
mengoftimalkan pelayanan kepada konsumen justru nanti saat dilakukan pembenahan
akan menganggu pelayanan kepada konsumen bahkan satu persatu konsumen akan
hilang. Sama halnya dengan penambahan pelanggan baru termasuk juga pergantian
wather meter tidak menjamin akan mendongkrak pendapatan, semua itu relatif yang
terpenting adalah bagaimana pelanggan itu tetap terlayani dengan baik oleh
system pelayanan yang diberikan. “kalaupun nanti pada saat pergantian meter itu
nanti misalnya bertujuan untuk mengembalikan lagi hak hak pelanggan yang
hilang, termasuk meningkatan pendapatan DRD saya pikir iya itupun harus
diimbangi juga oleh bagian bagian terkait sehingga angka meter yang ada saat
pergantian meter tersebut tidak hilang sehingga akan bisa terbaca pada bulan
depannya, baru itu realistis” jelasnya.
Dikatakannya,
untuk mengoftimalkan pelayanan memang belum maksimal khususnya dibeberapa
titik, untuk itulah pihaknya terus melakukan evaluasi untuk mencari akar
prmasalahannya apakah karena jaringan yang belum terpasang ataukah debit air di
sumber yang kurang atau karena putaran putaran di valve itu tidak maksimal.
Masalah itu yang sedang dicari untuk mencarikan solusinya.
Terkait
dengan pemasangan baru, Dirut mengarahkan UPT untuk melakukan pemasangan baru
akan tetapi untuk pemasangan baru harus dilakukan seselektif mungkin sebab saat
ini pihaknya lebih menfokuskan kepada memaksimalkan pelayanan yang ada sebab
pekerjaan rumah yang cukup berat adalah adanya DSR yang masih numpuk. “Jujur
saya DSR kita masih tinggi namun kita berupaya maksimal bahwa setiap bulan itu
harus diatas DRD, termasuk tunggakan pembayaran MBR yang masih tersendat. itu
langkah kita untuk bisa menekan DSR kita sehingga setiap bulan bisa berkurang,
harapan kita” jelasnya.
Terkait
dengan pemanfaatan recervoir yang ada di Montong Bulok, Saprudin mengatakan
untuk memaksimalkan pemanfaatan air di recervoir untuk distribusi air ke
pelanggan, pihaknya harus berkoordinasi dengan bagian transmisi dan distribusi
yang ada di kantor pusat sebab tanpa ada kebijakan dari Transdit maka pihaknya
tidak berani memutuskan langkah berikutnya sebab nanti akan berdampak ke cabang
cabang atau UPT lainnya. “Kalau kita berpikir untuk diri sendiri saja maka apa
jadinya dengan cabang yang lain di hilir yang ngos ngosan mengatur air, karena
itu perlu tetap ada garis koordinasi dengan pihak Transdit” jelasnya.
Terkait
dengan beberapa daerah ataupun kawasan di Kecamatan Janapria yang belum
terlayani, pihaknya pada prinsipinya menginginkan agar semua bisa terlayani
namun apa daya kemampuan PDAM terbatas untuk melakukan pemasangan jaringan baru
termasuk debit air sebab pelanggan yang sudah ada sekarang saja masih belum
bisa terlayani secara maksimal khususnya daerah daerah yang berada di
ketinggian. “maunya sih kita semua bisa terpasang, namun banyak hal yang harus
kita pikirkan termasuk bagaimana memaksimalkan pelanggan yang ada, namun
demikian pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan” jelasnya.xx
Via
Berita NTB
Posting Komentar