Berita NTB
Sosial Ekonomi
Pemda Loteng Pertanyakan Data Pemprov Soal 9 Kecamatan Kekeringan
Lombok Tengah, sasambonews - Pemda Lombok Tengah berang dengan pernyataan Pemerintah Provinsi NTB yang mengatakan ada 9 Kecamatan dan 83 Desa di Kabupaten Lombok Tengah yang mengalami kekeringan. "Kami pertanyakan data yang dipakai pemprov soal 9 Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah yang mengalami kekeringan, datanya dari mana" kata Kabag Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah H.L.Herdan saat jumpa pers di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Kamis 11/7.
Menurut Kabag, data yang digunakan oleh pemprov tidak jelas sumbernya sebab tak sesuai dengan fakta. Dia sendiri mengaku heran sebab dengan data itu hampir seluruh Kabupaten Lombok Tengah mengalami kekeringan.
Kendati demikian pihaknya terus berupaya untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan di Lombok Tengah. "Upaya kita untuk atasi kekeringan terus kita lakukan, temasuk juga memenuhi kebutuhan air bersih dibeberapa desa yang alami kekeringan" ungkapnya.
Herdan sendiri tidak menampik ada beberapa desa yang kesulitan air untuk pertanian, namun hal itu tidak saja disebabkan oleh sumber mata air yang mengering akan tetapi pelanggaran pola tanam yang dilakukan oleh masyarakat juga menjadi penyebab adanya tanaman padi petani yang gagal panen. "Sudah ada target luasan tanam pada musim kemarau namun masyarakat jor joran menanam sehingga melampaui target, nah kebutuhan air lebih besar dari pada ketersediaan air, makanya banyak yang puso tanamannya" jelasnya. Am
Menurut Kabag, data yang digunakan oleh pemprov tidak jelas sumbernya sebab tak sesuai dengan fakta. Dia sendiri mengaku heran sebab dengan data itu hampir seluruh Kabupaten Lombok Tengah mengalami kekeringan.
Kendati demikian pihaknya terus berupaya untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan di Lombok Tengah. "Upaya kita untuk atasi kekeringan terus kita lakukan, temasuk juga memenuhi kebutuhan air bersih dibeberapa desa yang alami kekeringan" ungkapnya.
Herdan sendiri tidak menampik ada beberapa desa yang kesulitan air untuk pertanian, namun hal itu tidak saja disebabkan oleh sumber mata air yang mengering akan tetapi pelanggaran pola tanam yang dilakukan oleh masyarakat juga menjadi penyebab adanya tanaman padi petani yang gagal panen. "Sudah ada target luasan tanam pada musim kemarau namun masyarakat jor joran menanam sehingga melampaui target, nah kebutuhan air lebih besar dari pada ketersediaan air, makanya banyak yang puso tanamannya" jelasnya. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar