Berita NTB
Sosial Ekonomi
Untuk diketahui di Dinas Pertanian saja sekitar Rp.5 milyar anggaran khusus sapi saja dengan 294 orang penerima bantuan sapi. Selama ini habis dijual untuk kepentingan sendiri. Tapi sekarang harus dipelihara untuk anak sekolah agar tidak dibodohi. "Perlu saling ingatkan, baru 17 desa yang dapat tahun ini, yang belum dapat kita upayakan pada fase berikutnya" kata Wabup.
Bukti Perhatian pemeritah daerah terhadap masyarakat miskin sangat tinggi adalah dengan bantuan semacam ini. "Tolong Sapi jangan sampai terjual atau pindah tangan, pelihara untuk anak anak kita, untuk itu anak anak harus pintar" jelasnya.
Wabup Serahkan 294 Ekor Sapi Kepada Warga Miskin
Lombok Tengah, SN - Pemda Lombok Tengah terus berupaya menekan angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan hewan ternak kepada rumah tangga miskin (RTM).
Penyerahan bantuan ternak Sapi dilakukan secara simbolis kepada 294 rumah tangga miskin oleh Wakil Bupati Lombok Tengah. Hadir pula Kepala Bappeda, Kadis Pertanian, Inspektur pada Inspektorat dan Sekdis Ketahanan Pangan.
Kadis Pertanian Kabupaten Lombok Tengah L.Iskandar mengatakan, kegiatan sosialisasi dan penyerahan bantuan dilakukan dengan tujuan dalam rangka kurangi angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah. "Saat ini jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 13,87 persen angka kemiskinan, meski masih banyak namun tetap terjadi penurunan" kata Iskandar.
Sebagai dampak dari program bantuan semacam ini, angka kemiskinan menjadi turun yakni rata rata 1 % per tahun. "kita berharap agar apa yang diberikan bisa dikelola dan dipelihara dengan baik. Sebab pengalaman sebelumnya kita sedikit kecewa karena bantuan tak bertahan lama karena dijual. Sy minta KAbid dan UPT untuk jelaskan hak dan kewajibannya sebagai penerima manfaaf" jelasnya.
Menurutnya, semua program yang ada di Dinas pertanian dilaksanakan secara terpadu. Kondisi terkahir setiap panen raya, masyarakat kesulitan akan tenaga kerja atau buruh panen, melihat kondisi itu Dispertanak, sudah serahkan 64 unit power pressure, untuk pasca panen.
"tahun 2019 direncanakan kembali wieaper untuk masyarakat agar tak kesulitan mencari tenaga untuk panen" jelasnya.
Iskandar menjelaskan tahun 2019 pemda Lombok Rehhagel melalui Dinas pertanian menyerahkan bantuan ternak sapi sebanyak 294 ekor dan sudah terealisir sekitar 230 ekor, sisanya menyusul. "Selain Sapi kita juga salurkan bantuan 207 ekor Sapi kepada 21 kelomopok tani dan belum didistribusikan" jelasnya.
Dia berharap ada danpak signifikan terhadap perekonomian masyarakat terutama untuk pendidikan anak anaknya. Ternak sudah diasuransikan dan menjadi asuransi. Kalau mati atau hilang akan dapat konpensasi. "Yang jadi harapan kami di luar RTM atau 21 kelompok tersebut agar bisa jadi swadaya untuk jadi anggota asuransi" ujarnya.
Dia minta nanti akan dapat laporan mengenai perkembangan sapi untuk itu dia menugaskan bawahannya untuk melakukan pemantauan, "saya tugaskan kepada UPT untuk memantau perkembangan sapi ini karena bantuan ini akan terus mengalir ke kelompok hanya saja perlu laporan yang baik" ujarnya.
Sementara itu Wabup H.L.Pathul Bahri mengatakan
Jumlah miskin ada 3 katagori, miskin setengah miskin dan sangat miskin. Dari Tahun ketahun terjadi penurunan jumlah penduduk miskin. "Awalnya dari 15 persen menjadi 13 persen dari total penduduk Lombok Tengah" ungkapnya. Untuk diketahui di Dinas Pertanian saja sekitar Rp.5 milyar anggaran khusus sapi saja dengan 294 orang penerima bantuan sapi. Selama ini habis dijual untuk kepentingan sendiri. Tapi sekarang harus dipelihara untuk anak sekolah agar tidak dibodohi. "Perlu saling ingatkan, baru 17 desa yang dapat tahun ini, yang belum dapat kita upayakan pada fase berikutnya" kata Wabup.
Bukti Perhatian pemeritah daerah terhadap masyarakat miskin sangat tinggi adalah dengan bantuan semacam ini. "Tolong Sapi jangan sampai terjual atau pindah tangan, pelihara untuk anak anak kita, untuk itu anak anak harus pintar" jelasnya.
Saat ini pemda Lombok Tengah mengucurkan dana Rp.95 milyar untuk turunkan kemiskinan. Dana itu tidak hanya untuk ternak saja tapi untuk pembangunan rumah layak huni, disamping itu untuk jamban keluarga dan juga air bersih.
Pelestarian hutan akibat penebangan hutan juga jadi prioritas disamping untuk kesehatan bagi ibu bersalin secara gratis melalui JKN. Disatu sisi juga untuk ber KB secara gratis. "Untuk KUBE, tempat posyandu termasuk kader posyandu senumlah 8 ribu juga perlu diperhatikan bahkan honor Marbot Rp.200 ribu juga tak luput dari perhatian kita" ungkapnya. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar