Berita NTB
Pendidikan
Workshop Unit 5 Modul SETARA, Perkuat Pendidikan Inklusif
Lombok Tengah, SM - Menjelang akan berakhir Desember 2019 mendatang, program INOVASI di NTB tetap komit untuk menuntaskan seluruh program kegiatan yang sudah direncanakan termasuk menggelar workshop Unit 5 Modul SETARA dalam rangka penguatan pendidikan inklusif di Kabupaten Lombok Tengah kerjasama Universitas Mataram dengan INOVASI dan Pemkab Lombok Tengah. Workshop dilaksanakan di Aula Kantor UPT Dikdas Kecamatan Batukliang Jumat 7/11.
Distrik Fasilitator Program INOVASI Kabupaten Lombok Tengah Hj.Idul Fitri mengatakan sampai saat ini banyak siswa ABK masih belum terlayani secara maksimal, "hajatan kita melalui kegiatan ini kesulitan fungsional bagi anak anak kita bisa diatasi" jelasnya.
Dia berharap agar setelah berakhirnya program INOVASI apa yang didapatkan selama ini baik dalam kegiatan workshop ataupun Lokakarya tidak ditindaklanjuti di sekolah masing masing. "Jangan sampai berakhir workshop ini, berakhir pula kegiatan, jangan sampai tidak dikembangkan, berharap agar KKG tahun kemarin agar bisa imbaskaskab ke anggota gugusnya. Sekolah lain bisa imbaskan ke sekolah lain" jelasnya.
"Semua sekolah harus update siswa ABK masing masing sekolah. Harapan kita jangan sampai Loteng sudah ikrararkan diri sebagai percontohan namun tak diimput di SIM PKB" tambah nya.
Sementara itu Dosen Pendidikan TK SD Unram L.Hamdian, mengatakan untuk workshop unit 5 kali ini fokus kepada pembuatan media dan penataan kelas sesuai dengan kesulitan fungsional siswa. Selama ini guru terkesan monoton dan sekarang lebih representatif dalam urusan buat media sesuai dengan yang dibutuhkan. "Workshop sebelumnya unit 3 dan 4 sudah tuntas" ujarnya.
Kalau bicara soal kreatifitas kata Hardian, memang belum maksimal namun setidak tidaknya mereka sudah memiliki semangat dan mental serta berani bererkplorasi menampilkan sesuatu yang berbeda. Ini cukup kreatif untuk memberikan sesuatu yang beda kepada siswa. Lth01
Distrik Fasilitator Program INOVASI Kabupaten Lombok Tengah Hj.Idul Fitri mengatakan sampai saat ini banyak siswa ABK masih belum terlayani secara maksimal, "hajatan kita melalui kegiatan ini kesulitan fungsional bagi anak anak kita bisa diatasi" jelasnya.
Dia berharap agar setelah berakhirnya program INOVASI apa yang didapatkan selama ini baik dalam kegiatan workshop ataupun Lokakarya tidak ditindaklanjuti di sekolah masing masing. "Jangan sampai berakhir workshop ini, berakhir pula kegiatan, jangan sampai tidak dikembangkan, berharap agar KKG tahun kemarin agar bisa imbaskaskab ke anggota gugusnya. Sekolah lain bisa imbaskan ke sekolah lain" jelasnya.
"Semua sekolah harus update siswa ABK masing masing sekolah. Harapan kita jangan sampai Loteng sudah ikrararkan diri sebagai percontohan namun tak diimput di SIM PKB" tambah nya.
Sementara itu Dosen Pendidikan TK SD Unram L.Hamdian, mengatakan untuk workshop unit 5 kali ini fokus kepada pembuatan media dan penataan kelas sesuai dengan kesulitan fungsional siswa. Selama ini guru terkesan monoton dan sekarang lebih representatif dalam urusan buat media sesuai dengan yang dibutuhkan. "Workshop sebelumnya unit 3 dan 4 sudah tuntas" ujarnya.
Kalau bicara soal kreatifitas kata Hardian, memang belum maksimal namun setidak tidaknya mereka sudah memiliki semangat dan mental serta berani bererkplorasi menampilkan sesuatu yang berbeda. Ini cukup kreatif untuk memberikan sesuatu yang beda kepada siswa. Lth01
Via
Berita NTB
Posting Komentar