Berita NTB
Internasional
Kesehatan
Mahasiswi Asal Pujut Loteng Terjebak di Wuhan Sarang Virus Corona
Lombok Tengah, SN - Salah satu warga Lombok Tengah, NTB yang berada di Wuhan China adalah Dewi Pujut Putri Aririen. Puput panggilan akrabnya itu merupakan mahasiswa di Wuhan China Putri dari Rahum Staf Ahli Fraksi Demokrat DPRD Lombok Tengah.
Putri baru 5 bulan menjadi mahasiswa di Universitas Wuhan China. Puput berhasil lolos ke Wuhan melalui jalur beasiswa bersama 4 orang di NTB. Dua mahasiswa dari Lombok Tengah yakni Puput dan satu lagi asal Kuta dan dua lagi dari Mataram.
Lulusan SMAN 1 Praya itu kini sedang bersedih lantaran virus corona telah merenggut puluhan nyawa di China sementara dirinya berada di daerah yang menjadi sarang Virus itu.
Wartawan sasambonews berhasil berkomunikasi dengan Puput melalui Whatshapp pada jam 12.00 wita. Puput mengaku dia ketakutan, dan berharap bisa pulang. "Kami terjebak di Wuhan, kami tidak bisa keluar, saat ini sedang berada di dalam kamar" ungkapnya.
Puput warga Tolot Olot Desa Gapura Kecamatan Pujut, Lombok Tengah itu itu saat ini sedang membutuhkan bantuan pemerintah Indonesia atau Pemprov NTB dan Pemda Lombok Tengah dan doa seluruh masyarakat Indonesia agar dirinya segera pulang dan selamat dari virus ini. "Alhamdulillah Sementara ini saya dalam kondisi baik, hanya logistik untuk makan dan minum mulai menipis" ungkap Salah Satu Duta Lingkungan Kabupaten Lombok Tengah 2018 lalu.
Puput setiap hari harus mengurangi jatah makannya yang semula tiga kali sehari menjadi hanya satu hari. Hal itu dilakukan untuk mengirit bahan makanan sehingga bisa bertahan lama. "Paling lama 2 minggu lagi logistik saya sudah habis, makanya saya sekarang hanya makan sekali sehari" ungkapnya.
Puput mengatakan pemerintah Indonesia di China tengah mencari solusi namun tidak ada tanda tanda akan dipulangkan.
Sementara itu Rahum orang tua Puput mengatakan sampai saat ini anaknya masih sehat wal afiat. Puput tidak diperkenankan keluar rumah karena daerah itu sudah diisolir. Hanya saja yang dia khawatirkan adalah persedian makanan. "Dia di dalam rumah saja, cuma makanan semakin menipus" ungkapnya.
Rahum berharap pemerintah Indonesia segera memulangkan putri sulungnya itu.
Puput saat ini terjebak bersama mahasiswa lainnya Noval asal Mataram dalam keadaan sehat. Sementara dua temannya sudah pulang sebab saat virus mewabah dan Wuhan ditetapkan sebagai daerah terisolir. Keduanya sedang berada di beijing untuk jalan jalan mengingat keduanya sudah menyelesaikan tugasnya. "Saat wabah melanda, dua mahasiswa kita itu sedang diluar daerah sementara anak saya masih di wuhan" ungkapnya.
Dia mohon doa agar anaknya selamat hingga dipulangkan nanti. Lth01
Putri baru 5 bulan menjadi mahasiswa di Universitas Wuhan China. Puput berhasil lolos ke Wuhan melalui jalur beasiswa bersama 4 orang di NTB. Dua mahasiswa dari Lombok Tengah yakni Puput dan satu lagi asal Kuta dan dua lagi dari Mataram.
Lulusan SMAN 1 Praya itu kini sedang bersedih lantaran virus corona telah merenggut puluhan nyawa di China sementara dirinya berada di daerah yang menjadi sarang Virus itu.
Wartawan sasambonews berhasil berkomunikasi dengan Puput melalui Whatshapp pada jam 12.00 wita. Puput mengaku dia ketakutan, dan berharap bisa pulang. "Kami terjebak di Wuhan, kami tidak bisa keluar, saat ini sedang berada di dalam kamar" ungkapnya.
Puput warga Tolot Olot Desa Gapura Kecamatan Pujut, Lombok Tengah itu itu saat ini sedang membutuhkan bantuan pemerintah Indonesia atau Pemprov NTB dan Pemda Lombok Tengah dan doa seluruh masyarakat Indonesia agar dirinya segera pulang dan selamat dari virus ini. "Alhamdulillah Sementara ini saya dalam kondisi baik, hanya logistik untuk makan dan minum mulai menipis" ungkap Salah Satu Duta Lingkungan Kabupaten Lombok Tengah 2018 lalu.
Puput setiap hari harus mengurangi jatah makannya yang semula tiga kali sehari menjadi hanya satu hari. Hal itu dilakukan untuk mengirit bahan makanan sehingga bisa bertahan lama. "Paling lama 2 minggu lagi logistik saya sudah habis, makanya saya sekarang hanya makan sekali sehari" ungkapnya.
Puput mengatakan pemerintah Indonesia di China tengah mencari solusi namun tidak ada tanda tanda akan dipulangkan.
Sementara itu Rahum orang tua Puput mengatakan sampai saat ini anaknya masih sehat wal afiat. Puput tidak diperkenankan keluar rumah karena daerah itu sudah diisolir. Hanya saja yang dia khawatirkan adalah persedian makanan. "Dia di dalam rumah saja, cuma makanan semakin menipus" ungkapnya.
Rahum berharap pemerintah Indonesia segera memulangkan putri sulungnya itu.
Puput saat ini terjebak bersama mahasiswa lainnya Noval asal Mataram dalam keadaan sehat. Sementara dua temannya sudah pulang sebab saat virus mewabah dan Wuhan ditetapkan sebagai daerah terisolir. Keduanya sedang berada di beijing untuk jalan jalan mengingat keduanya sudah menyelesaikan tugasnya. "Saat wabah melanda, dua mahasiswa kita itu sedang diluar daerah sementara anak saya masih di wuhan" ungkapnya.
Dia mohon doa agar anaknya selamat hingga dipulangkan nanti. Lth01
Via
Berita NTB
Posting Komentar