Berita NTB
Kesehatan
Sholat Jumat Dibolehkan, Tapi Syaratnya Segudang
Lombok Tengah, SN- Alhamdulillah wasyukurillah, Pemda Loteng akhirnya melonggarkan persyaratan sholat berjamaah. Untuk sholat berjamaah lima waktu masih belum dibuka namun khusus untuk sholat Jumat dibolehkan namun dengan segudang persyaratan diantaranya Anak yang belum akil baleq dilarang untuk ikut sholat Jumat. "Anak anak kita yang belum wajib sholat atau belum aqil baliq jangan suruh Jumatan, sangat berbahaya" ungkap Bupati Lombok Tengah H.M.Suhailuli saat melakukan silaturahmi Tim Satgas Covid 19 Kabupaten Lombok Tengah dengan Seluruh Kepala Desa dan Satgas Covid 19 Kecamatan di Kantor Camat Janapria Selasa 10/6.
Selain itu jarak saf sholat Jumat harus diatur bila perlu sampai halaman. "Kalau terlalu banyak jemaah dan padat serta juga halaman sempit gunakan musholla dengan musyawarah kan dahulu yang penting penuhi syarat Jumat" kata Bupati.
Alat pengukur suhu, tempat cuci tangan, kata Bupati juga harus tersedia. "semprot dahulu. Sarankan wudu dirumah. Bawa sajadah sendiri. Jangan gunakan sajadah yang ada dimasjid. Bawa sholat tas plastik untuk simpan sandal. Taruh sandal dekat sholat agar saat pulang tak berdesak desakan. Sebelum dan sesudah shalat Jum'at disemprot. Khotib jangan terlalu panjang, zikir dan doa jangan terlalu panjang. Kunci rapat masjid setelah Jumat. Mulai sekarang latihan sholat Jumat di masjid dengan gunakan protokol kesehatan" tegasnya.
Bupati menyarankan agar di Buatkan awiq awiq sholat Jumat. " kalau ada datang ke masjid tidak gunakan masker diharuskan untuk pulang Kalau ada suhu tubuh diatas normal suruh pulang namun Kita akan lengkapi semua termasuk menyiapkan tempat cuci tangan. Edukasi masyarakat kita dengan baik. Tapi fasilitasi masyarakat dengan masker dan alat kesehatan lainnya" ujarnya.
Terhadap kepala dusun maupun RT yang tidak menjalankan protokol kesehatan maka Bupati mempersilahkan Kades untuk ganti. "Saya izinkan kepada kepala desa untuk memecat yang bersangkutan kalau mengajak dan membiarkan sholat tanpa protokol kesehatan" tegasnya.
Untuk itu diminta kepada seluruh petugas keamanan dan juga BKD mengawasi pelaksanaan kegiatan sholat Jumat itu. "Jangan harapkan aparat kepolisian, TNI dan Pol PP saja tapi juga BKD, tambah BKD kalau masih kurang" kata Bupati.
Bupati mengatakan uji coba pelaksanaan shalat Jum'at menggunakan protokol kesehatan akan dimulai pada hari Jumat yang akan datang. "Nanti seluruh aparat, dan Dinas pembina zona untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat" jelasnya.
Bupati menegaskan apa yang dilakukan itu bukan untuk dirinya sendiri akan tetapi juga untuk keselamatan dan keamanan masyarakat. Lth01
Selain itu jarak saf sholat Jumat harus diatur bila perlu sampai halaman. "Kalau terlalu banyak jemaah dan padat serta juga halaman sempit gunakan musholla dengan musyawarah kan dahulu yang penting penuhi syarat Jumat" kata Bupati.
Alat pengukur suhu, tempat cuci tangan, kata Bupati juga harus tersedia. "semprot dahulu. Sarankan wudu dirumah. Bawa sajadah sendiri. Jangan gunakan sajadah yang ada dimasjid. Bawa sholat tas plastik untuk simpan sandal. Taruh sandal dekat sholat agar saat pulang tak berdesak desakan. Sebelum dan sesudah shalat Jum'at disemprot. Khotib jangan terlalu panjang, zikir dan doa jangan terlalu panjang. Kunci rapat masjid setelah Jumat. Mulai sekarang latihan sholat Jumat di masjid dengan gunakan protokol kesehatan" tegasnya.
Bupati menyarankan agar di Buatkan awiq awiq sholat Jumat. " kalau ada datang ke masjid tidak gunakan masker diharuskan untuk pulang Kalau ada suhu tubuh diatas normal suruh pulang namun Kita akan lengkapi semua termasuk menyiapkan tempat cuci tangan. Edukasi masyarakat kita dengan baik. Tapi fasilitasi masyarakat dengan masker dan alat kesehatan lainnya" ujarnya.
Terhadap kepala dusun maupun RT yang tidak menjalankan protokol kesehatan maka Bupati mempersilahkan Kades untuk ganti. "Saya izinkan kepada kepala desa untuk memecat yang bersangkutan kalau mengajak dan membiarkan sholat tanpa protokol kesehatan" tegasnya.
Untuk itu diminta kepada seluruh petugas keamanan dan juga BKD mengawasi pelaksanaan kegiatan sholat Jumat itu. "Jangan harapkan aparat kepolisian, TNI dan Pol PP saja tapi juga BKD, tambah BKD kalau masih kurang" kata Bupati.
Bupati mengatakan uji coba pelaksanaan shalat Jum'at menggunakan protokol kesehatan akan dimulai pada hari Jumat yang akan datang. "Nanti seluruh aparat, dan Dinas pembina zona untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat" jelasnya.
Bupati menegaskan apa yang dilakukan itu bukan untuk dirinya sendiri akan tetapi juga untuk keselamatan dan keamanan masyarakat. Lth01
Via
Berita NTB
Posting Komentar