Berita NTB
Pendidikan dan Kebudayaan
Aneh, Kok Hanya Kecamatan Janapria Siswa Masuk Sekolah
Lombok Tengah, SN - Ditengah pandemi Covid 19, Unit Pelaksana Tugas Pendidikan Dasar Kecamatan Janapria Siswa diminta masuk sekolah. Anehnya setelah ditelusuri hanya Kecamatan Janapria yang membolehkan siswa masuk sekolah sementara sekolah di Kota Praya maupun kecamatan lainnya tidak ada yang membolehkan siswanya masuk sekolah.
Salah seorang kepala sekolah yang dikonfirmasi membenarkan siswa diminta masuk sekolah namun tidak seluruhnya hanya beberapa kelas saja. "Ya benar siswa masuk sekolah hanya dua kelas dan berganti gantian, ada WA dari UPT yang meminta kita masuk sekolah" ungkapnya.
Dia mengaku bingung sebab disatu sisi pihak dinas melarang. "WhatsApp UPT kita diminta masuk, sementara dinas tidak boleh, jadi kita bingung" jelasnya.
Sejauh ini belum diperoleh informasi dari Kepala UPT Dikdas terkait mulai masuknya siswa tersebut, namun informasi yang diterima, siswa kembali diliburkan. "Besok libur lagi" ungkapnya.
Menyikapi masuknya siswa sekolah tersebut, sejumlah orang tua murid mempertanyakan keputusan pihak UPT yang meminta siswa masuk sekolah sementara siswa di kecamatan lain tidak ada yang masuk. "Koordinasinya seperti apa, kok ada yang masuk sekolah ada yang tidak, pasti mis komunikasi ini sehingga beda dengan kecamatan lainnya" ujarnya yang enggan sebutkan namanya.
Pada prinsipnya dirinya tidak mempersoalkan apakah anak masuk atau tidak ditengah pandemi Covid 19 ini asalkan ada regulasi yang jelas dan bertanggung jawab atas keselamatan anak anak didik. "Anak anak kita memang rindu ingin sekolah namun kalau tidak ada keputusan yang tegas maka kita tidak berani, siapa yang bertanggung jawab nanti, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan" ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah H.Sumum belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Nomor telepon yang dihubungi tidak aktif.
Sebelum Bupati Lombok Tengah dengan tegas belum memberikan izin kepada siswa untuk masuk sekolah bahkan kebijakan membuka fasilitas umum seperti pasar saja bakal ditinjau ulang mengingat masyarakat mulai menganggap spele Virus Covid 19 tersebut dengan mengabaikan protokol kesehatan. Lth02.
Ilustrasi |
Salah seorang kepala sekolah yang dikonfirmasi membenarkan siswa diminta masuk sekolah namun tidak seluruhnya hanya beberapa kelas saja. "Ya benar siswa masuk sekolah hanya dua kelas dan berganti gantian, ada WA dari UPT yang meminta kita masuk sekolah" ungkapnya.
Dia mengaku bingung sebab disatu sisi pihak dinas melarang. "WhatsApp UPT kita diminta masuk, sementara dinas tidak boleh, jadi kita bingung" jelasnya.
Sejauh ini belum diperoleh informasi dari Kepala UPT Dikdas terkait mulai masuknya siswa tersebut, namun informasi yang diterima, siswa kembali diliburkan. "Besok libur lagi" ungkapnya.
Menyikapi masuknya siswa sekolah tersebut, sejumlah orang tua murid mempertanyakan keputusan pihak UPT yang meminta siswa masuk sekolah sementara siswa di kecamatan lain tidak ada yang masuk. "Koordinasinya seperti apa, kok ada yang masuk sekolah ada yang tidak, pasti mis komunikasi ini sehingga beda dengan kecamatan lainnya" ujarnya yang enggan sebutkan namanya.
Pada prinsipnya dirinya tidak mempersoalkan apakah anak masuk atau tidak ditengah pandemi Covid 19 ini asalkan ada regulasi yang jelas dan bertanggung jawab atas keselamatan anak anak didik. "Anak anak kita memang rindu ingin sekolah namun kalau tidak ada keputusan yang tegas maka kita tidak berani, siapa yang bertanggung jawab nanti, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan" ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah H.Sumum belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Nomor telepon yang dihubungi tidak aktif.
Sebelum Bupati Lombok Tengah dengan tegas belum memberikan izin kepada siswa untuk masuk sekolah bahkan kebijakan membuka fasilitas umum seperti pasar saja bakal ditinjau ulang mengingat masyarakat mulai menganggap spele Virus Covid 19 tersebut dengan mengabaikan protokol kesehatan. Lth02.
Via
Berita NTB
Posting Komentar