Berita NTB
Sosial Ekonomi
Kebun Sayur Embung Bengkel, Rp. 10 Ribu Dapat Sebakul
Lombok Tengah, SN- Leneng Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB tidak hanya dikenal dengan pemudanya yang kreatif dan inovatif namun juga masyarakatnya yang ulet dan tekun dalam mengembangkan usahanya dan juga bercocok tanam.
Kelurahan Leneng memiliki 6 Lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 2400 Kepala Keluarga. Luas wilayah kelurahan Leneng seluas 300 hektar. Pekerjaan warga Leneng sebagian besar adalah PNS, profesional dan pedagang yang mencapai 67 persen sementara sisanya 37 persen adalah petani. Sebagian besar lahan pertanian di kelurahan Leneng berada di dusun Embung Bengkel.
Di dusun ini lahan pertanian warga cukup subur sebab dberada di daerah irigasi sehingga petani di wilayah ini bercocok tanam dengan pola tanam padi padi palawija. Di musim tanam kedua, Sebagian petani menanam padi dan sebagainya lagi palawija.
Basirudin contohnya. Petani asal Lingkungan Embung Bengkel itu pada musim tanam kedua tidak menanam padi melainkan menanam palawija seperti tanaman holtikultura. Saat ini Basir memanfaatkan lahan sempit dinya untuk menanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura seperti cabai, kacang panjang, terong dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Luas lahan tempat bercocok tanam milik Basir memang tidak luas, hanya 8 are sisa dari pelebaran jalan. Meski demikian Basir cukup senang mengingat hasil dari kebun sayur mayur nya cukup untuk menghidupi anak istrinya. Bahkan tidak sedikit buah hasil kebunnya dibeli orang.
Tidak hanya itu Basir mengaku pembeli tidak hanya dari warga sekitar saja tetapi juga dari luar Lombok Tengah. Mereka datang ke kebun sayur dan memetiknya sendiri sesuai jenis sayur yang disukai. Tanaman holtikultura seperti sayur mayur itu tidak saja untuk dijual akan tetapi juga diberikan percuma kepada masyarakat yang membutuhkan untuk sayuran dirumah. "Kadang masyarakat datang memetik sendiri kalau untuk sayur makan siang atau malam" ungkapnya.
Soal Harga, anda jangan khawatir sebab Basir tidak mematok harga tinggi, bahkan harga sosial sesuai isi kantong pembeli berkisar antara 5 ribu hingga 10 ribu. Dengan uang hanya 10 ribu saja anda akan mendapatkan sebakul sayur mayur. Masalah rasa, jelas sayur mayur milik Basir tak ada duanya, selain seger tetapi juga terasa manis saat dimasak. Tidak percaya silahkan datang ke perkebunan sayur mayur milik Basir, di lingkungan Embung Bengkel selatan STPDN.
Sementara itu Lurah Leneng L.Isnaini mengatakan pemerintah kelurahan hanya memfasilitasi dan mendorong upaya masyarakat dalam kegiatan usaha usaha produktif baik dibidang perdagangan maupun pertanian. "Kita carikan mitra usaha, bibit kita ambil di mitra di Desa Jago" ujarnya.
Kebun Sayur Embung Bengkel ini ada dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat apalagi disekitar kebun ini terdapat perkantoran dan pusat pendidikan. Lth01
Kelurahan Leneng memiliki 6 Lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 2400 Kepala Keluarga. Luas wilayah kelurahan Leneng seluas 300 hektar. Pekerjaan warga Leneng sebagian besar adalah PNS, profesional dan pedagang yang mencapai 67 persen sementara sisanya 37 persen adalah petani. Sebagian besar lahan pertanian di kelurahan Leneng berada di dusun Embung Bengkel.
Di dusun ini lahan pertanian warga cukup subur sebab dberada di daerah irigasi sehingga petani di wilayah ini bercocok tanam dengan pola tanam padi padi palawija. Di musim tanam kedua, Sebagian petani menanam padi dan sebagainya lagi palawija.
Basirudin contohnya. Petani asal Lingkungan Embung Bengkel itu pada musim tanam kedua tidak menanam padi melainkan menanam palawija seperti tanaman holtikultura. Saat ini Basir memanfaatkan lahan sempit dinya untuk menanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura seperti cabai, kacang panjang, terong dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Luas lahan tempat bercocok tanam milik Basir memang tidak luas, hanya 8 are sisa dari pelebaran jalan. Meski demikian Basir cukup senang mengingat hasil dari kebun sayur mayur nya cukup untuk menghidupi anak istrinya. Bahkan tidak sedikit buah hasil kebunnya dibeli orang.
Tidak hanya itu Basir mengaku pembeli tidak hanya dari warga sekitar saja tetapi juga dari luar Lombok Tengah. Mereka datang ke kebun sayur dan memetiknya sendiri sesuai jenis sayur yang disukai. Tanaman holtikultura seperti sayur mayur itu tidak saja untuk dijual akan tetapi juga diberikan percuma kepada masyarakat yang membutuhkan untuk sayuran dirumah. "Kadang masyarakat datang memetik sendiri kalau untuk sayur makan siang atau malam" ungkapnya.
Soal Harga, anda jangan khawatir sebab Basir tidak mematok harga tinggi, bahkan harga sosial sesuai isi kantong pembeli berkisar antara 5 ribu hingga 10 ribu. Dengan uang hanya 10 ribu saja anda akan mendapatkan sebakul sayur mayur. Masalah rasa, jelas sayur mayur milik Basir tak ada duanya, selain seger tetapi juga terasa manis saat dimasak. Tidak percaya silahkan datang ke perkebunan sayur mayur milik Basir, di lingkungan Embung Bengkel selatan STPDN.
Sementara itu Lurah Leneng L.Isnaini mengatakan pemerintah kelurahan hanya memfasilitasi dan mendorong upaya masyarakat dalam kegiatan usaha usaha produktif baik dibidang perdagangan maupun pertanian. "Kita carikan mitra usaha, bibit kita ambil di mitra di Desa Jago" ujarnya.
Kebun Sayur Embung Bengkel ini ada dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat apalagi disekitar kebun ini terdapat perkantoran dan pusat pendidikan. Lth01
Via
Berita NTB
Posting Komentar