Ini Cerita Ibunya Praka Anumerta Dedi Hamdani Sebelum Meninggal Bikin Haru
Lombok Tengah, SN - Mungkin ini penyesalan yang tiada terkira bagi pasangan Muhdin dan Sarmiati orang tua dari Praka Anumerta Dedi Hamdani. Sebelum meninggal korban sempat menelpon ibunya selama tiga kali pada malam harinya, namun tidak diangkat. "Dia menelepon malam Jumat, namun saya tak angkat, saya kemudian menunggu telponnya namun tak ada, saya menyesal sekali" ungkapnya sambil tak kuasa menahan air matanya.
Kepada wartawan, Sarmiati menceritakan anaknya almarhum Dedi saat dia menelepon dirinya masih sholat Maghrib. Setelah sholat Maghrib dia menunggui telpon anaknya kembali namun tak kunjung nelpon maklum sinyal HP sulit. "Kalau dia nelpon dia selalu cerita sulit sinyal, dia harus cari ketinggian ataupun ke kota agar dapat sinyal, sampai tengah malam saya tungguin telponya namun tak ada" ungkapnya dengan tersedu sedan.
Bagi Sarmiati, anaknya adalah sosok pribadi yang baik hati, penurut. Dia sering bantu temanya bahkan dia pernah cerita pernah memberikan sandal kepada teman temanya sampai 40 pasang.
Hal yang sama juga diungkapkan Muhdin, ayah almarhum ini mengaku pernah ditelpon anaknya namun tak diangkat. "Saya tumben tak angkat karena saya sedang sholat" ungkapnya.
Tidak hanya itu pacarnya, Laras asal Pelambik juga katanya sudah ditelpon. Hal itu berdasarkan keterangan dari ibunya Sarmiati namun tetap saja tak diangkat sampai akhirnya keesokan harinya dikabarkan meninggal. "Tahun ini anak saya akan menikah, sudah beli emas 10 gram dan tanah tempat bangun rumah" ungkapnya.
Korban adalah anak pertama dari dua bersaudara. Keduanya pisah cerai saat dia masih SMA kelas tiga. Dia menjadi anggota TNI tahun 2016. Di Papua baru bertugas selama 6 bulan dan tinggal 5 bulan lagi ditarik ke kesatuannya di Batalyon Raider 400, Dipenogoro Jawa Tengah.
Praka Dedi Hamdani Anumerta adalah lulusan Ponpes Almarif Darek. Menurut informasi besok sekitar jam 14.00 jenazah akan tiba di BIL. Sebelum dimakamkan alam militer, ibu korban minta disemayamkan beberapa menit dirumahnya.
Kematian anggota TNI menjadi perhatian khusus TNI di Kodam IX Udayana dan jajaran Korem 162 WB. Sabtu siang Dandim 1620 Loteng berkunjung ke rumah duka. Sabtu 23/1.
Pemakaman akan dipimpin Dandim 1620 Loteng Letkol Inf. I.Putu Tangkas Wiratawan dengan standar Covid 19.
Posting Komentar