Kartu Sehat Maiq Meres Segera Diluncurkan, Pemda Lakukan Verifikasi
Lombok Tengah, SN - Kartu Maiq Meres segera diluncurkan, namun saat ini data nama tuan guru dan ustaz/ustazah yang diperoleh dari Kementerian Agama masih amburadul. Sejumlah nama yang ada dalam data tersebut sudah meninggal bahkan ada beberapa nama berstatus pegawai negeri sipil guru golongan IV juga tercantum dalam data tokoh agama tersebut. Hal itu menimbulkan polemik di masyarakat.
Yang aneh tokoh pemuda sekaligus politikus di Kecamatan Pujut juga masuk dalam daftar nama peserta calon penerima kartu sehat Maiq Meres.
Dalam daftar nama yang diterima pemerintah daerah dari kementerian agama jumlah tokoh agama yang disebut tuan guru, ustaz dan ustazah mencapai 700 orang lebih sementara kemampuan daerah sangat terbatas. Oleh karena itu pemerintah daerah akan melakukan verifikasi data ke lapangan terkait keberadaan dan ketokohan calon peserta asuransi kesehatan tersebut. "Saat ini masih dalam verifikasi oleh pemerintah daerah karena memang ada yang sudah meninggal namun masih tercantum di daftar nama tersebut, itu yang kita clearkan" kata Tim verifikator Saiful Muslim dari TKPKD.
Menurutnya data yang dikirim oleh kementerian agama kabupaten Lombok Tengah tersebut masih mentah sehingga harus dilakukan pencocokan ke lapangan. Usai dilakukan verifikasi oleh dinas sosial baru kemudian diajukan ke Bupati untuk dibuatkan pengesahan.
Terkait dengan beredarnya daftar nama calon penerima kartu sehat Maiq Meres di medsos, Epol menjelaskan itu bukan menjadi dasar sebab saat ini masih dilakukan verifikasi. "Tak bisa dijadikan acuan, itu usul dari kecamatan dulu dan sekarang kita sedang verifikasi" ungkapnya.
Pihaknya berharap agar masyarakat sabar menunggu selesainya tim melakukan verifikasi untuk selanjutnya di louncing. "Setelah selesai pemda akan segera luncurkan" ungkapnya.
Sebelumnya dalam rapat yang dipimpin PLT Asisten I Murdi disepakati bahwa pemilik kartu sehat akan mendapatkan pelayanan rumah sakit di VIP dengan 1 istri dan 2 orang anak. Alokasi dana tersebut dititipkan melalui Baznas. Anggaran untuk asuransi kesehatan para tuan guru tersebut mencapai miliaran rupiah. Lth01
Posting Komentar