DPR RI Samsul Lutfi, Minta Loteng Punya Kalender Event Pariwisata Tahunan
Lombok Tengah, SN - Anggota DPR RI Komisi 3 dari Fraksi Nasdem M.Samsul Lutfi mengatakan untuk dapat mengembangkan pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah dibutuhkan sinergisitas dan dukungan semua pihak dalam rangka memajukan atau membangkitkan kembali pariwisata pariwisata yang sempat terpuruk.
Hampir dua miliar pariwisata di dunia merasa kehilangan akibat Pandemi Covid 19 artinya arus lalu lintas akibat pandemi itu sangat terbatas ruang dan waktu. Dari 15 juta pelaku pariwisata di Indonesia, 1 juta orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Untuk itu pemerintah harus serius sebab pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar setelah Batubara dan Kelapa Sawit. "Kalau wisata mundur maka devisa juga mundur. Sebagai obyek destinasi dunia maka harus siap dan bersinergi yang baik dalam rangka perputaran ekonomi dalam rangka kesra" ungkapnya saat membuka Bimbingan teknis sinergi pemerintah dan pelaku wisata dalam meningkatkan kualitas event daerah di Hotel Raja Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB Senin ⅛ 2022.
Adalah menjadi tugas dan tanggung jawab semua dalam memajukan dunia pariwisata, tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga pelaku pariwisata. Bagaimana dapat memahami wisata itu bisa menyatu dalam kebiasaan sehari-hari baik bersifat budaya dan kenyamanan. Tentu harus terus mencontoh daerah yang maju dalam rangka meningkatkan arus kunjungan pariwisata.
Di Mandalika ada event nasional seperti even budaya Bau Nyale dan bahkan even internasional MotoGP, yang jadi masalah kesiapan masyarakat selaku tuan rumah dalam menghadapi dan berperan aktif dalam kegiatan itu maka masyarakat harus berikan Fedbad dengan servis yang baik.
'Event nasional kita tak boleh jadi penonton tetapi harus berbenah persiapkan diri menyambut event itu. Semua komponen harus bersinergi sehingga menunjukkan kita siap sebab itu akan jadi cerita di negaranya, kesan baik itu kita harapkan karena itu perlu sinergi antara pemerintah dan pelaku pariwisata dan masyarakat" ujar mantan Wabup Lombok Timur itu.
Saat ini kata dia, ada tahap normalisasi maka okupansi hotel pariwisata diyakini akan meningkat. Untuk itu mulai sekarang Pariwisata Lombok Tengah bisa berbenah. Dia berharap pemerintah daerah memiliki event rutinitas yang terkalenderisasi tahunan sehingga akan mudah dipantau oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara.
"Kita bisa cotoh daerah yang sudah punya event rutin setiap tahunan seperti misalnya Bayuwangi. Sudah ada kalender event sehingga wisatawan akan melihat mana event yang akan kita kunjungi dan kalau kita mengkalenderkan dari Januari hingga Desember maka akan bisa mencari sponsor dengan baik" jelasnya.
Dalam melaksanakan kegiatan budaya dan pariwisata maka tak cukup dari APBD dan APBN perlu sinergitas dari pihak perusahaan BUMN Dan BUMD melalui CSR misalnya, bisa jaring pendanaan dari pihak swasta terkait even yang akan di laksanakan. "Pertanyaanya mengapa mereka bisa, karena mereka bisa berkreasi dan berinovasi untuk itu sekali lagi kemajuan pariwisata tidak hanya urusan pemerintahan tetapi juga urusan kita" ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi mengatakan even budaya sasak cukup mengangkat kaidah kaidah sosial budaya di Kabupaten Lombok Tengah. Kaidah kaidah sosial budaya itu menyangkut soal cara menyambut tamu, keramah tamahannya dan kemuliaan menerima tamu maka perspektif dalam masyarakat Lombok Tengah bukanlah hal yang baru. "Kalau kita tarik lagi ke pariwisata maka budaya adalah mandornya.
Marilah kita bangun jati diri kita, Mandalika bukan brending sekarang tetapi jauh sebelumnya. Kita berharap lestarikan budaya kita untuk kesejahteraan kita semua" tutupnya.
Posting Komentar