Dirops MGPA Syamsul ; Gaet Penonton WSBK Dengan Perbanyak Atraksi
Lombok Tengah, SN - MGPA selaku penyelenggara event MotoGP dan WSBK Sirkuit Mandalika terus berupaya keras mempromosikan event internasional WSBK dan Motor GP agar ramai dikunjungi penonton.
Direktur Operasional MGPA Syamsul Purba mengatakan, beberapa upaya promosi yang dilakukan MGPA dan Xplorin dalam upaya peningkatan jumlah penjualan tiket adalah sebagai berikut, Pendekatan business to business dengan beberapa badan usaha untuk mendorong bulk buying melalui koordinasi dengan 21 BUMN; Penempatan stan penjualan tiket di Bandara Soetta dan BIL; Pemberian harga tiket khusus untuk warga NTB; Paket khusus komunitas motor Bali dan NTB; Bekerjasama dengan Livin'by Mandiri dan Brimountuk menempatkan billboard pada beberapa titik di Jakarta; dan Kemenparekraf memberikan dukungan melalui penayangan materi promosi WSBK pada media sosial dan media luar ruang (videotron milik Kemenparekraf di Gedung Sapta Pesona). Selain itu, Kemenparekraf juga mendukung event Lombok Sumbawa Fair melalui pengadaan atraksi kolosal dan penataan layout panggung serta pencahayaan.
Direktur Operasional MGPA Syamsul Purba
Syamsul mengatakan tindak lanjut pada pertemuan tersebut adalah sebagai berikut pemprov NTB agar mengajukan permohonan perizinan untuk seluruh rangkaian kegiatan Lombok Sumbawa Fair kepada Polda NTB pada 14 Oktober 2022;
Pemprov NTB, Pemkab Lombok Tengah, dan MGPA agar menyampaikan daftar pre, main, dan post event WSBK beserta dengan PIC dan detail kegiatan pada 18 Oktober2022;
Dispar NTB agar melakukan pertemuan dengan ITDC dan PHRI untuk membahas harga akomodasi; dan MGPA agar mengirimkan surat permohonan izin penayangan media promosi di bandara kepada AP ILombok paling lambat pada 14 Oktober 2022.
Atraksi budaya dalam rangka promosi penting dilakukan sebab dia khawatir penonton tidak sesuai harapan. Disamping itu ada beberapa trauma penonton yang masih diingat dan rasakan pada pelaksanaan event MotoGP dan WSBK tahun lalu diantaranya soal tingginya harga penginapan atau hotel membuat pengunjung malas datang, masalah transportasi penonton dari parkir ke sirkuit traditional yang tidak beres dan berbagai persoalan lain, dan berkaca dari pengalaman tahun lalu pemerintah daerah sudah mengantisipasinya. "Katanya Dinas Perhubungan provinsi NTB sudah siap dengan transportasi dan mereka jamin tidak akan ada masalah lagi seperti tahun lalu, begitu juga dengan harga hotel yang tinggi kita sudah beberapa kali rapat dengan PHRI hanya memang oleh PHRI mengaku kenaikan harga kamar tidak tinggi namun dinaikkan oleh broker" jelasnya di Kantor Bupati Lombok Tengah Rabu 19/10.
Syamsul mengaku sangat khawatir jika penonton kapok datang ke Lombok Tengah akibat tingginya harga hotel. Kalau mereka kapok maka investasi triliunan ini tidak ada hasilnya. "Kan sayang kita sudah investasi besar-besaran lalu tidak digunakan, kan rugi negara, saya yang dari awal membidangi lahirnya sirkuit ini saya akan sedih, untuk apa Investasi triliunan " jelasnya.
Saat ini kata Syamsul pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk parkir dengan kapasitas 9500 kendaraan. Lokasi parkir pun tidak jauh dari Sirkuit bahkan jika dibandingkan dengan lahan parkir di Masjid Nurul Bilad lokasi yang sekarang lebih dekat lagi. Sehingga tidak ada lagi orang parkir ditempat jauh. "Parkir yang paling jauh nanti di Nurul Bilad tetapi kemungkinan besar tidak dipakai, paling jauh kayaknya di dekat Pulman Hotel itu saja, yang lain nempel dengan sirkuit" jelasnya.
Terkait persiapan penyelenggaraan event World Super Bike, Syamsul mengaku sudah siap. Saat ini sedang dilakukan pengaspalan lintasan. Bahkan sudah mau rampung. "Jika tak hujan kita bisa lakukan pengaspalan" jelasnya.
Untuk material agregat kata Syamsul, pihaknya mendatangkan material dari Lampung dan Lombok Timur sedangkan aspal didatangkan dari Singapura. "Sebanyak 350 truk agregat didatangkan dari Lampung, kita doakan agar cepat selesai" jelasnya.
Posting Komentar