Mentri Kebudayaan dan Wamentan Tanam Raya Bibit Gama Gora di Lombok Tengah
Lombok Tengah, Mentri Kebudayaan yang juga Ketua Umum DPN HKTI Pusat Fadli Zon dan Wakil Mentri Pertama Sudaryono melakukan tanam raya padi varietas Gajah Mada (Gama) GogorancH (Gora) di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
Hadir Pj.Gubernur NTB , anggota Forkopimda Provinsi NTB, Bupati Lombok Tengah dan sejumlah kepalawOPD terkait.
Ketua HKTI NTB Wilgo Zaimar mengatakan Gema Gora Variëteit Unggul sudah dilakukan penelitian oleh Universitas gajah mada 12 ton per hektar dari 6 ton. Varietas ini bisa tumbuh ditadah hujan dan tahan panas. Bisa dtanam di dua musim. Saat ini kita tanam sebanyak 29 hektar
Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri, mengatakan luas lahan pertanian di Kabupaten Lombok Tengah 55 hektar,dengan luas lahan tersebut, Lombok Tengah menjadi kabupaten penyangga pangan nasional. "Beberapa waktu lalu, kami menerima penghargaan sebagai kabupaten penyangga pangan nasional nasional karena kami mampu mempertahankan swasembada pangan" kata Bupati
Kabupaten Lombok Tengah memiliki sumber air yang melimpah di wilayah utara untuk dialirkan ke wilayah selatan untuk pertanian "Kami punya keyakinan bahwa kami akan mampu mempertahankan swasembada pangan sebab di wilayah utara punya air yang melimpah " ungkapnya.
Gama gora adalah varietas unggulan yang pertama kali dicanangkan oleh presiden Soeharto. Varietas ini memiliki daya tahan yang cukup tahan pada suhu udara panas.
Sementara itu Wamentan Ri Sudaryono mengatakan Presiden Prabowo, pernah jadi Ketua HKTI selama 10 tahun sehingga sangat memahami keinginan petan, karena itu Prabowo memiliki cita cite akan mensejahterakan petani sesuai dengan asacita ke 8.
Wamentan menilai produksi padi 12 ton per hektaar maka se NTB sangat bagus untuk itu di menyarankan agar seluruh petani di NTB menggunakan bibit jenis itu. "pakai bibit ini. Tolong pak Dirjen untuk diperhatikan" ujarnya.
Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengatakan bangsa yang berdaulat itu adalah bangsa yang berdaulat secara pangan, kalau tidak maka bangsa otu belum sepenuhnya merdeka.
Swasembada pangan akan tercapai manakala petani menggunakan bibit yang berkualitas dan pemerintah mendukung upaya upaya produksi tanaman pangan. "Kita berharap kepada Wamen agar berkoordinasi dengan kementrian lain agar tidak terjadi konversi lahan sebab ini bahaya untuk itu perlu diperhatikan lahan lahan produktif kita" ungkap salah satu pendiri Partai Gerindra itu.
" Disisi lain kita butuh pembangunan cepat tetapi disisi lain layan lahan tetap terpelihara. Kita ingin ada petani petani milenial, petani gen z seperti di negara negara lain." tutupnya.
Posting Komentar